Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-Iran Saling Serang di Twitter

Pemerintah Iran tak mengacuhkan peringatan dari Presiden AS Donald Trump jika berani mengancam Negeri Paman Sam.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani./Reuters
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Iran tak mengacuhkan peringatan dari Presiden AS Donald Trump jika berani mengancam Negeri Paman Sam.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyampaikan bahwa negaranya tidak akan mengacuhkan AS.

"Anggap kami tidak tertarik: Dunia sudah pernah mendengar ancaman yang lebih keras beberapa bulan lalu. Warga Iran sudah pernah mendengarnya--meski lebih sopan--selama 40 tahun. Kami sudah ada sekitar satu milenia dan pernah melihat kejatuhan banyak kekaisaran, termasuk milik kami sendiri, yang berlangsung lebih dari lama dari umur beberapa negara," paparnya melalui Twitter, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/7/2018).

Zarif menambahkan bahwa AS harus berhati-hati, dengan menuliskannya dalam huruf kapital, sama seperti yang dilakukan Trump melalui Twitter-nya.

Pernyataan itu disampaikan setelah Trump memperingatkan Iran untuk tak mengancam AS jika tidak ingin bernasib sama dengan pihak-pihak yang pernah menderita sebelumnya.

Pada Minggu (22/7), Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan bahwa Trump sebaiknya tidak bermain-main dengan ekor singa jika tidak ingin menyesal.

"AS harus tahu bahwa kedamaian di Iran adalah ibu dari segala perdamaian dan perang dengan Iran adalah ibu dari segala perang," ujarnya.

Banyak warga Iran khawatir jika perang retorika ini akan memicu konflik bersenjata. Namun, sejumlah sumber Reuters meyakini pemerintahan Trump tidak akan membawa AS ke perang lain di Timur Tengah.

Tidak hanya ada pengalaman sulitnya mempertahankan keamanan di Irak setelah perang berakhir pada 2003, tapi perang dengan Iran bisa menyeret harga minyak mentah dunia dan turut merugikan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper