Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSFER CALEG: Perindo Minta Masyarakat Tak Pilih Caleg Bayaran

Isu transfer caleg terus menggelinding bahkan menjadi bola api yang dimanfaatkan partai politik untuk menyerang praktik transfer tersebut.
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) saat memaparkan informasi terbaru soal pendaftaran bakal calon legislatif DPR di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (18/7/2018)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) saat memaparkan informasi terbaru soal pendaftaran bakal calon legislatif DPR di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (18/7/2018)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA - Isu transfer caleg terus menggelinding bahkan menjadi "bola api" yang dimanfaatkan partai politik untuk menyerang praktik transfer tersebut.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengajak publik untuk tidak memilih calon anggota legislatif yang terbukti bersedia pindah partai dengan imbalan dana atau fee transfer.

"Tolong dicatat garis tebal caleg yang ditransfer tidak boleh dipilih. Jadi, harus dihukum," ujar Ahmad Rofiq dalam diskusi yang diselenggarakan MNC Trijaya di Jakarta, Sabtu (21/7/2018).

Rofiq mengatakan transfer caleg ini seperti bursa transfer pemain sepak bola. Akibatnya apa yang diperhitungkan hanyalah kuantitas.

"Ini hal yang miris. Yang diperhitungkan bukan kualitas, tapi pada kuantitas, siapa dapat memberikan apa," ujar dia.

Rofiq menegaskan Perindo adalah salah satu partai yang tidak ikut-ikutan melakukan transfer caleg. Menurut dia, masuknya sejumlah artis atau pesohor ke Perindo merupakan inisiatif pribadi yang bersangkutan.

Sebelumnya beredar kabar adanya pembayaran dana miliaran rupiah dari partai politik terhadap kader partai lain agar bersedia pindah ke partainya untuk menjadi calon legislatif. Isu yang disebut transfer caleg ini dinilai merusak integritas.

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menegaskan partai politik maupun calon anggota legislatif yang terlibat dalam transfer caleg tidak akan peduli terhadap kepentingan rakyat.

"Baik partai maupun caleg akan sangat sulit bekerja untuk kepentingan rakyat. Semua tindakan dan sikap politiknya akan ditentukan oleh seberapa menguntungkan keputusan atau sikapnya itu untuk dirinya sendiri," kata peneliti Formappi Lucius Karus.

Lucius mengatakan aksi transfer caleg ini akan membuat partai maupun caleg semakin pragmatis. Pada gilirannya, pragmatisme membuat penghayatan ideologi menjadi terabaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper