Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Prabowo-SBY Dijadwal Ulang jadi 24 Juli 2018

Prabowo Subianto menjadwal ulang pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi 24 Juli 2018.
Ketua Umum Partai Gerindra Praboowo Subianto menjenguk Ketua Umum Partai Demokrat yang dirawat di RS Angkatan Darat, Rabu (18/7/2018)/Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra Praboowo Subianto menjenguk Ketua Umum Partai Demokrat yang dirawat di RS Angkatan Darat, Rabu (18/7/2018)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Prabowo Subianto menjadwal ulang pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi 24 Juli 2018.

Menurut Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria rencana pertemuan antara ketua umum Partai Gerindra dengan mantan presiden itu telah disepakati.

Riza mengakui kalaupun ada pertemuan Prabowo-SBY kemarin, hal itu lebih kepada bentuk bentuk perhatian Prabowo untuk membezuk SBY yang tengah dirawat. Karena itulah pertemuan itu dijadwal ulang, ujarnya, Jumat (20/7).

"Kemarin kan direncanakan ketemu tapi Pak SBY kan harus istirahat. Tapi Prabowo tetap jenguk SBY sebagai bentuk perhatian kami," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menyampaikan bahwa pertemuan 24 Juli nanti akan membahas masalah koalisi Demokrta-Gerindra. Akan tetapi, Gerindra tidak dalam posisi menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo.

"Kita bukan menawarkan Demokrat kursi cawapres. Mereka yang ingin kader terbaiknya menjadi cawapres. Semua, PKS dan PAN, itu kita hormati,” ujarnya. Riza menambahkan bahwa setiap partai memang harus mempersiapkan kader terbaiknya untuk tampil sebagai pemimpin nasional.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai kedekatan tersebut semakin membuka peluang Gerindra dan Demokrat berkoalisi dalam Pilpres 2019.

Apalagi, Pangi memprediksi Demokrat sulit untuk berkoalisi dengan kubu pendukung Presiden Joko Widodo. Alasannya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat belum memberikan restu jika Demokrat bergabung di kubu pendukung Jokowi.

"Kita tahu hubungan Pak SBY dan Bu Megawati masih sulit, di situ kita paham restu Bu Megawati sangat penting sekali," kata Pangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper