Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas : Rokok Sebabkan Masyarakat Miskin

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rokok sebagai salah satu penyebab masyarakat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Ilustrasi/pixabay.com
Ilustrasi/pixabay.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan rokok sebagai salah satu penyebab masyarakat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Pasalnya, proporsi pengeluaran kelompok masyarakat di bawah garis kemiskinan 10%-11% digunakan mengkonsumsi rokok.

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan hal tersebut di Kantor Bappenas saat bertemu dengan media, Kamis (19/7/2018). Menurutnya, konsumsi rokok kretek yang masih tinggi di kelompok masyarakat yang hidup di bawah GKN masih tinggi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statisti (BPS) baru saja mengeluarkan angka kemiskinan mencapai 9,85% dan rasio Gini 0,839% sejalan dengan jalur rencana kerja pemerintah (RKP) 2018.

Bambang melanjutkan, terdapat 10 komoditas proporsi terbesar pembentuk GK baik di kawasan perkotaan maupun di perdesaan. Komoditas tersebut berbeda untuk masing-masing tempat.

Proporsinya untuk masyarakat perkotaan adalah beras 20,95%, makanan lainnya 16,45%, rokok 11,07%, perumahan 8,3%, non makanan lainnya 7,31%, BBM 4,36%, telur ayam 4,09%, listrik 3,89%, daging ayam 3,5% dan mie instan 2,43%.

Sedangkan, di kelompok perdesaan beras 26,79%, makanan lainnya 18,45%, rokok 10,21%, perumahan 6,91%, non makanan lainnya 6,76%, BBM 3,69%, telur ayam 3,28%, gula pasir 3,07%, mie instan 2,21% dan daging ayam 2,08%

Jika diurutkan, rokok adalah komoditas kedua yang menjadi konsumsi setelah makanan (beras dan makanan lainnya). “Kalau konsumsi rokok ini dihilangkan misalnya diganti dipakai beli telur, akan lebih bermanfaat, telur mengandung protein,” imbuhnya.

Dia menyayangkan kebiasaan konsumsi masyarakat di bawah GKN tersebut dan mengungkap satu-satunya cara menghilangkan rokok dari daftar komoditas tersebut dengan menaikkan cukai rokok setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper