Bisnis.com, JAKARTA – Partai Gerindra masih membuka lebar pintu koalisi dengan Partai Golkar untuk mengusung Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden pada Pemilu 2019.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono mengatakan hal ini melihat elektabilitas Joko Widodo yang stagnan dan semakin banyak masyarakat ingin ganti presiden.
“Ekonomi negara mengalami gejala krisis. Rupiah yang hampir tembus Rp15.000 membuat pengusaha menggunakan bahan impor banyak merugi. Ekonomi hanya tumbuh 5% tidak naik-naik. Ini mendorong perilaku pemilih ingin presiden diganti,” katanya di Jakarta, Kamis (19/7/2018)
Baca Juga
Ferry mempertanyakan kembali apakah mungkin Golkar akan mendukung Presiden Jokowi untuk maju lagi dengan keadaan demikian. Oleh karena Itu, Gerindra mengajak kembali untuk bekerja sama seperti yang dilakukan saat Pilpres 2014.
Menurutnya, saat ini sudah tidak mungkin lagi ada bakal calon presiden yang akan maju lagi selain Jokowi dan Prabowo. Apalagi PKB sudah secara resmi mendukung Jokowi yang berarti secara hitung-hitungan gabungan koalisi tersebut lebih dari 60% dari suara parpol pemilu 2014.
Sementara itu, Wakil Sekertaris Jenderal Golkar Bobby Rizaldi menjelaskan partai beringin sudah tidak mungkin lagi mengusung calon presiden selain Jokowi. “Hasil Munaslub kami secara resmi mengusung Jokowi. Kalau ingin pindah berarti harus melakukan munas lagi dalam waktu dekat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel