Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Ingatkan Jemaah Haji Untuk Cek Kesehatan Secara Rutin

Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mempersiapkan diri dengan baik ketika berniat untuk berangkat haji dan memeriksa kesehatan secara rutin jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
Sejumlah pengantar melepas calon haji asal Kabupaten Pekalongan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (10/8/2016)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah pengantar melepas calon haji asal Kabupaten Pekalongan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (10/8/2016)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mempersiapkan diri dengan baik ketika berniat untuk berangkat haji dan memeriksa kesehatan secara rutin jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.

Tujuan cek kesehatan adalah agar kondisi kesehatan terjaga. Terlebih kondisi jemaah haji Indonesia sebagian besar berisiko tinggi karena kategori lanjut usia atau menderita suatu penyakit, seperti hipertensi, diabetes melitus, dan lain-lain.

“Artinya, supaya pada waktu berangkat keadaan kesehatan kita baik karena memang dijaga. Kalau ada penyakit yang ditemukan dan bisa diobati, kami tangani. Misalnya, bagi penderita hipertensi, itu kan bisa ditangani dengan [rutin minum] obat, nah kami minta obat ini dibawa. Hal-hal seperti ini perlu diingatkan karena seringkali obatnya ketinggalan atau ditinggal," tutur Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (16/7/2018).

Selain melakukan pencegahan dini jauh sebelum keberangkatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengirimkan tim preventif promotif yang akan senantiasa mengingatkan jemaah tentang kesehatannya.

“Terutama bagaimana untuk menghadapi agar tidak heat stroke, karena kan [suhu] udara di sana kan tinggi, sekitar 50 derajat Celsius”, ujarnya.

Kemenkes juga mengirimkan Tim Gerak Cepat (TGC) yang akan melakukan tindak lanjut bila terjadi kegawatdaruratan. Selain itu, di Jeddah, Mekkah dan Madinah ada fasilitas pelayanan kesehatan yang dinamakan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Kemenkes juga tidak hanya mengirimkan tenaga kesehatan dari Indonesia, tetapi juga mempekerjakan tenaga kesehatan musiman di Arab Saudi, terutama untuk wukuf.

“Contohnya, nanti saat wukuf. Semua jemaah haji kan harus wukuf di Arafah. Kalau yang tergeletak di RS kan harus tetap dibawa ke Arafah. Kami bawa [jemaah sakit] naik bus, diposisikan satu-satu dibawa ke Arafah, lalu kembali ke RS, itu namanya Safari Wukuf”, terang Nila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper