Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Berniat Kembali Mencalonkan Diri Sebagai Presiden AS Pada 2020

Presiden AS Donald Trump berencana untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres AS 2020. Dia menilai tidak ada kandidat Partai Demokrat yang bisa mengalahkannya.
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump berencana untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres AS 2020.

Hal itu disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Mail on Sunday, seperti dilansir Reuters, Minggu (15/7/2018).

"Saya berencana melakukannya. Sepertinya semua orang ingin saya mencalonkan diri," ujar Trump.

Selain itu, dia menilai tidak ada kandidat Partai Demokrat yang bisa mengalahkannya.

Sebelum meninggalkan Inggris untuk menuju Finlandia, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump melanggar protokol Kerajaan Inggris dengan mengungkapkan detail pembicaraan antara dirinya dengan Ratu Elizabeth terkait kompleksitas Brexit.

"Saya berbicara dengannya [tentang Brexit]. Dia [Ratu] bilang, dan itu benar, bahwa ini adalah masalah yang sangat kompleks, saya pikir tidak ada yang tahu kalau hal itu akan jadi sangat kompleks. Semua orang berpikir kalau itu akan menjadi sesuatu yang 'Oh, ini sangat sederhana, kita bergabung atau tidak, atau kita lihat saja nanti'," papar presiden dari Partai Republik ini.

Terkait pandangan Trump terhadap Ratu, dia mengaku sangat menghormati ratu berusia 92 tahun itu. Trump menyebutnya sebagai seorang perempuan yang mengagumkan dan cantik lahir batin.

Selain bertemu dengan Ratu, dia mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May. Pembicaraan yang dilakukan keduanya mencakup Brexit.

Mengenai pertemuan dengan Putin, Trump menyatakan terlalu awal untuk menyebut Rusia teman atau musuh AS.

"Sekarang saya bisa bilang kalau kami kompetitor. Tetapi, bagi AS, dan sejujurnya Inggris serta negara lainnya, untuk bisa berhubungan baik dengan Rusia dan China dan negara-negara lain adalah sebuah hal yang baik, bukan hal yang buruk. Itu adalah hal yang sangat baik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper