Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Cak Imin, PKB Tolak Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi

Pak Mahfud memang tidak mewakili NU, sehingga tidak mempunyai efek elektoral keterpilihan bagi warga NU atau Nahdliyin. Sementara para kiai NU sudah memberi mandat kepada Cak Imin, kata Ketua DPP yang juga Sekretaris Fraksi PKB di DPR, Jazilul Fawaid.
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD pada acara Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD pada acara Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak setuju jika Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi, karena mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu dinilai tidak mewakili kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Mahfud sendiri sebenarnya pernah dijagokan sebagai calon presiden oleh PKB pada Pemilu 2014 silam. Sedangkan dari kubu Jokowi saat itu nama Mahfud juga masuk bursa cawapres bersama Jusuf Kalla dan mantan ketua KPK Abraham Samad.

“Pak Mahfud memang tidak mewakili NU, sehingga tidak mempunyai efek elektoral keterpilihan bagi warga NU atau Nahdliyin. Sementara para kiai NU sudah memberi mandat kepada Cak Imin,” kata Ketua DPP yang juga Sekretaris Fraksi PKB di DPR, Jazilul Fawaid, Kamis (12/7).

PKB, kata Jazilul, sudah pernah mensimulasikan Mahfud di basis massa PKB dan NU. Hasilnya, banyak warga NU yang tak mengharapkan Mahfud menjadi cawapres, karena bukan tokoh NU tulen. “Pada prinsipnya cawapres Jokowi harus mempertimbangkan usulan partai koalisi, termasuk PKB. Kalau memaksakan Pak Mahfud, arus bawah bisa lari," katanya.

Karena itu Wakil Ketua Banggar DPR itu menyarankan kalau ingin menang di Pilpres 2019, sebaiknya Pak Jokowi tidak melawan arus bawah Nahdliyin. "Jadi, kalau Pak Jokowi ingin menang pilih cawapres yang tidak bertentangan dengan arus bawah di NU," ujar Anggota Komisi III DPR itu.

Menurut dia cawapres itu harus memenuhi tiga syarat, yaitu melengkapi kekuarangan Pak Jokowi, mempunyai basis massa dan partai politik, dan harus mendulang suara, bukan menggerus.

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan PKB tidak menerima atu menolak Mahfud. Menurutnya, semua nama cawapres sudah ada di kantong presiden. “Semua belum tahu siapa itu, tapi kita tunggu saja," kata Muhaimin.

Cak Imin menceritakan pertemuan dirinya dengan Presiden Jokowi pada Rabu kemarin. Dia mengatakan, pertemuan itu membahas masalah cawapres.

"Pertemuan itu memang berdiskusi di antaranya soal wapres, kesimpulannya wapres terus akan digodok di matrikulasi, siapa yang paling punya kemistri, siapa yang punya saja kontribusi elektoral kepada Pak Jokowi," katanya.

Dirinya juga tidak mau berandai-andai jika pada akhirnya Jokowi tidak memilih dirinya sebagai cawapresnya. Cak Imin masi tetap optimis akan dipilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai cawapres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper