Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golkar Kukuh Usung Airlangga Jadi Cawapres Jokowi

Partai Golkar sudah sangat bulat dan bertekad mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mencoba mobil listrik saat acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mencoba mobil listrik saat acara Kickoff Electrified Vehicle Comprehensive Study di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Golkar sudah sangat bulat dan bertekad mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Politikus senior Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan partainya berani mencalonkan Airlangga karena Golkar adalah partai pemenang pemilu nomor dua dan mempunyai kursi terbanyak ke-2 di DPR.

"Sejak awal Golkar merupakan satu-satunya partai yang sudah berani membuat keputusan melalui Munaslub Bali lalu yakni mencalonkan lembali Jokowi menjadi capres periode ke-2 dan tentunya berharap Airlangga Hartarto sebagai cawapresnya," katanya, Kamis (12/7/2018).

Anggota DPR ini juga menganggap ketuanya mumpuni dalam berbagai pengalaman, baik sebagai praktisi diperusahaan yang dia kelola, pengalaman politik sebagai anggota DPR sudah tiga periode, dan sekarang sebagai menteri perindustrian.

Di sisi lain, dia mendorong partai politik agar segera mengumumkan atau mendeklarasikan capres dan cawapresnya agar segera dapat diketahui masyarakat figur atau tokoh seperti apa bakal maju di Pilpres 2019.

"Kalau ini dapat segera dilakukan, maka sangat baik untuk memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat yang punya hak suara pada pemilu akan datang terkait siapa akan dicalonkan oleh partai politik untuk menjadi capres dan cawapres," jelasnya.

Firman menyayangkan masih ada partai politik belum berani secara terbuka menyampaikan siapa calon presiden dan calon wakil presidennya. Pasalnya, pilpres mendatang tidak hanya menjadi hak politik parpol saja, juga masyarakat sebagai konsenkuensi diselenggarakan pemilu langsung.

Jokowi sendiri saat ini sudah mengerucutkan nama pasangannya dari 10 menjadi lima. Dia tidak merinci siapa calon tersebut, tetapi berasal dari berbagai kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper