Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menilai aksi kelompok teroris kini menjadi tantangan utama bagi Polri di usianya yang ke-72 di Indonesia.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengemukakan aksi terorisme tersebut bukan hanya tantangan bagi Kepolisian Republik Indonesia tetapi juga kepolisian di seluruh dunia. Pasalnya, menurut Said, aksi teror yang dilakukan penganut paham radikal tengah merambah hingga ke luar negeri.
Dia menjelaskan untuk menangani aksi teror itu dibutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan seperti Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Polri, Pesantren dan sejumlah kiai untuk menangkal ideologi radikal tersebut.
"Memang aksi teror itu menjadi tantangan bagi polisi bukan hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Ini harus segera ditangani semua stakeholder, tidak hanya polisi," tuturnya, Rabu (11/7/2018).
Dia juga mengimbau agar BNPT memaksimalkan program deradikalisasi untuk meminimalisir aksi terorisme di Indonesia. Menurutnya, program itu cukup efektif untuk menetralisir seseorang atau kelompok yang sudah tercemar paham radikal di Indonesia.
"Memang kalau misalnya yang terkena paham radikal itu anak-anak, program ini masif efektif. Tetapi kalau yang terkena paham radikal ini sudah mengakar dan sudah sampai 10 tahun lebih ya susah juga," kata Said.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel