Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nama Mahfud MD Menguat di Bursa Cawapres Jokowi

Nama Mahfud MD mulai disebut-sebut sebagai figur paling tepat untuk mendampingi Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 di antara beberapa nama lainnya setelah sejumlah tokoh politik mengunggulkannya.
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD pada acara Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD pada acara Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila di Museum Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Nama Mahfud MD mulai disebut-sebut sebagai figur paling tepat untuk mendampingi Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 di antara beberapa nama lainnya setelah sejumlah tokoh politik mengunggulkannya.

Kepala Badan Bantuan Hukum PDIP Junimart Girsang mengakui sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut layak menjadi kandidat cawapres Joko Widodo.

"Ya, kenapa tidak, Mahfud MD mampu untuk itu," kata Junimart kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).

Kendati demikian, Junimart enggan berasumsi lebih jauh soal kemungkinan Mahfud menjadi cawapres Jokowi. Dia mengakui semua keputusan tersebut merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sedangkan, politisi Ruhut Sitompul juga menyebut nama Mahfud sebagai kandidat unggulan dari kalangan nonparpol untuk calon wakil presiden mendampingi Jokowi. Selain itu, ada nama Airlangga Hartarto yang berlatar partai politik, ujarnya.

Sementara itu, CEO lembaga survei SMRC, Djayadi Hanan juga memasukkan nama Mahfud berdasarkan hasil survei atas cawapres pilihan rakyat selain nama Tuan Guru Bajang (TGB) dan Anies Baswedan.

Menurutnya, ketiga tokoh itu dianggap memiliki kedekatan dengan umat Islam, hal yang dianggap penting pada Pilpres 2019.

"Itu yang menjadi isu sekarang, kan? Karena sejak 2014 sampai sekarang itu kan ada isu siapa calon yang dianggap pro umat dengan antiumat. Maka nama-nama yang dari kalangan santri itu menjadi penting," ujarnya.

Djayadi menjelaskan, pemilihan calon wapres yang dekat dengan umat Islam, penting bagi Joko Widodo yang dianggap "lebih mewakili dipotret kalangan nasionalis dan sering kali kurang pro terhadap umat Islam".

Meski begitu, Prabowo yang sudah dianggap lebih dekat dengan umat Islam pun juga butuh sosok serupa karena tak cukup hanya narasi semata karena keterwakilan kandidat pun penting.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper