Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Politik Nilai Mahfud MD Pas Jadi Cawapres Jokowi

Pengamat Politik Nilai Mahfud MD Pas Jadi Cawapres Jokowi
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD /ANTARA-Muhammad Adimaja
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (kiri) berbincang dengan anggota BPIP Mahfud MD /ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, Joko Widodo membutuhkan sosok calon wakil presiden yang bersih, dan Mahfud MD bakal mampu meningkatkan elektabilitas Jokowi.

"Mahfud MD sangat cocok mendampingi Jokowi karena di tengah parpol saling berebut posisi cawapres, Mahfud adalah figur yang bisa diterima semua pihak," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan figur cawapres sangat menentukan karena meskipun elektabilitas Jokowi sangat tinggi, namun kalau salah memilih nama cawapres bisa berakibat fatal.

Menurut dia, sosok Mahfud adalah figur yang bersih karena merupakan aktivis dan intelektual yang berintegritas sehingga dibutuhkan Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas.

"Mahfud merupakan figur komplet karena berpengalaman di ranah eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sebagai Guru Besar Hukum, Mahfud juga selalu menjadi rujukan berbagai masalah, khususnya terkait masalah hukum dan kebangsaan," ujarnya.

Menurut dia, Mahfud juga berlatar belakang santri dan pernah menjadi Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sehingga mampu diterima berbagai kelompok.

Menurut Ujang, langkah yang harus diambil Jokowi saat ini adalah memilih figur bersih dan bisa meningkatkan elektabilitasnya karena dianggap lebih penting dibandingkan mengedepankan keterwakilan politik.

"Terkait posisi Mahfud dari non-parpol, itu tidak masalah karena kalau sudah dipilih Jokowi maka partai koalisi akan ikut. Hal sama juga pernah terjadi di era Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih Boediono, aman saja karena koalisi tidak pecah dan menang mutlak ketika pilpres," katanya.

Ujang menilai Jokowi dan partai pendukungnya bisa saja memilih figur dari luar Jawa sebagai cawapres namun hal itu belum tentu efektif jika tidak bisa menambah elektabilitas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper