Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan hujan lebat yang melanda Jepang meningkat menjadi 75 orang hingga hari ini, Senin (9/7/2018), sedangkan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Saat ini tim penyelamat masih terus mencari para korban yang sebagian besar terjebak dalam lumpur dan tanah longsor. Sedangkan media setempat menyebut jumlah korban telah menembus angka 90 jiwa.
Perdana Menteri Shinzo Abe meminta tim penyelamat untuk "berpacu dengan waktu" guna menyelamatkan para korban. Di antara mereka ada yang terpaksa men-tweet pesan putus asa agar mendapatkan bantuan dari layanan darurat.
Di desa-desa di Jepang bagian tengah dan barat penduduk yang terperangkap terpaksa berlindung di atap rumah mereka saat banjir melanda.
Lebih dari dua juta orang diminta untuk mengungsi, tetapi perintah itu tidak wajib dan banyak penduduk yang tetap di rumah. Mereka terjebak air yang naik dengan cepat atau tanah longsor yang tiba-tiba.
Di kota Mihara, di selatan wilayah Hiroshima, jalan-jalan berubah menjadi sungai-sungai lumpur. Sejumlah kendaraan terlihat tertimbun dan terdampar.
Baca Juga
"Daerah itu menjadi lautan," kata Nobue Kakumoto, 82 tahun, seorang warga sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (9/7/2018).
Dia mengaku khawatir, karena tidak tahu sampai kapan hujan akan berhenti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel