Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Hanya Infrastruktur, Dana Desa Diharapkan Bisa Menangani Sampah dan Stunting

Tak Hanya Infrastruktur, Dana Desa Diharapkan Bisa Menangani Sampah dan Stunting
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Konbes XVI Fatayat NU di Ambon. /Kemendes
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo di acara Konbes XVI Fatayat NU di Ambon. /Kemendes

Bisnis.com, GIANYAR-- Selain untuk menjalan program prioritas pemerintah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan dana desa dapat digunakan untuk mengelola sampah.

"Saya harap dana desa bisa digunakan untuk pengelolaan sampah. Kami sudah meninjau hutan bakau di Bali, sampaj luar biasa banyaknya, " kata Eko di Bali dikutip Sabtu (7/7/2018).

Dia mengatakan pariwisata menjadi tonggak perekonomian Bali dengan menarik wisatawan baik mancanegara ataupun domestik. Menurutnya, sampah dapat mematikan sektor pariwisata. "Saat pasang, sampah masuk ke hutan bakau dan saat air surut sampah tertahan di hutan itu," lanjutnya.

Apalagi, lanjut Eko, sampah plastik tidak terurai secara biologis, bahkam beracun apabila dimakan oleh ikan-ikan. Belum lagi, apabila hal tersebut dimakan oleh manusia dapat mengakibatkan gizi buruk, stuntingpun semakin mengancam.

Guna menanggulangi hal tersebut, dia berharap pihak pemerintah daerah Gianyar menggunakan dana desa untuk penanggulangan sampah. Lebih dari itu, pengelolaan sampah tidak membutuhkan dana yang cukup besar, justru pengelolaan sampah dapat menciptakan lapangan kerja.

Salah satu contoh, sejumlah desa di Jambi, yang berhasil dalam melakukan pengelolaan sampah dan menghasilkan pendapatan Rp300 juta dalam sebulan.

"Desa itu mendapat dana desa Rp800 juta, namun bisa bayar pajak Rp1 miliar karena pendapatan mereka Rp4 miliar dalam setahun."

Di sisi lain, dana desa bisa digunakan untuk menanggulangi stunting dan kemiskinan. Hal tersebut diperkirakan akan menjadi penghambat kemajuan Indonesia untuk menjadi negara besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper