Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed akan Rilis Risalah Rapat Kebijakan Esok Hari

Laju kenaikan suku bunga AS di dalam siklus pengetatan stimulus bakal terlihat dalam risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed bulan lalu yang akan dirilis Rabu (4/7) di Washington
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Kabar24.com, JAKARTA — Laju kenaikan suku bunga AS di dalam siklus pengetatan stimulus bakal terlihat dalam risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed bulan lalu yang akan dirilis Rabu (4/7) di Washington.

Gubernur The Fed Jerome Powell melalui konferensi pers setelah rapat kebijakan pada 12-13 Juni lalu sedikit meredakan perkiraan pasar.  Para pembuat kebijakan menilai mampu mengukur dengan tepat hingga di tingkat mana suku bunga akan berdampak netral terhadap ekonomi, kunci yang menentukan kapan untuk menghentikan kenaikan suku bunga.

Namun, Ekonom Senior Bank of America Corp. Joseph Song menyatakan, hal itu tidak akan mengurangi diskusi mengenai suku bunga di level para pembuat kebijakan sendiri.

“Hal itu [suku bunga] masih sesuatu yang mereka coba perkirakan dan masih sesuatu yang penting bagi arah kebijakan. Mengingat kisaran merupakan hal yang signifikan, akankah The Fed percaya mereka bisa melampaui [ksiaran yang ditetapkannya],” kata Song, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/7).

Dengan tingkat pengangguran AS yang menyentuh level terendahnya sejak 2000 dan inflasi mencapai target bank sentral di level 2%, para pembuat kebijakan sejauh ini telah menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) sebanyak dua kali pada tahun ini menjadi 1,75%-2%.

Selain itu, The Fed di dalam risalahnya juga akan merilis perkiraan baru untuk kenaikan suku bunga sepanjang 2018. Dalam FOMC Juni, The Fed telah mengumumkan bahwa mereka telah menaikkan perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali dari tiga kali pada tahun ini.

Hal itu dipicu oleh salah seorang pejabat anonim yang mengubah proyeksinya. Adapun, perkiraan untuk pilihan netral tetap tidak berubah sebesar 2,9%.

Sementara itu, laju kenaikan FFR pada 2018 nantinya tetap tergantung dengan data inflasi aktual dan ekspektasi inflasi AS. The Fed sebelumnya sempat menyinggung terkait target inflasi ‘simetrik’ bank sentral, yang dipandang oleh banyak pihak sebagai sinyal bahwa The Fed akan membiarkan inflasi berada sedikit di atas target 2%.

Adapun, tingkat inflasi AS telah menyentuh 2,3% pada Mei. Kendati rapat dilaksanakan sebelum rilis data inflasi, Kepala Ekonom PNC Financial Services Group Inc. Gus Faucher mengatakan risalah nanti mungkin akan menyediakan sinyal tentang bagaimana pejabat The Fed bereaksi terhadap inflasi tinggi.

“Mereka membuat poin besar di dalam menekan simetri target inflasi mereka,” kata Faucher.

Selain itu, risalah tersebut juga akan menunjukkan perdebatan pejabat terkait risiko yang dibawa oleh eskalasi hubungan AS dengan mitra dagang utamanya, penguatan dolar AS, dan mendatarnya kurva yield. Adapun kekhawatira itu bisa meredam ekspektasi untuk laju cepat kenaikan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper