Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Rumah di Singapura Kembali Menguat di Kuartal II/2018

Harga rumah pribadi di Singapura mencatatkan penguatan kedua selama dua kuartal berturut-turut.
Deretan properti di Singapura/Reuters
Deretan properti di Singapura/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Harga rumah pribadi di Singapura mencatatkan penguatan kedua selama dua kuartal berturut-turut.

Peningkatan tersebut ditopang oleh keberlanjutan pemulihan pasar properti Negeri Singa setelah terjatuh ke level terendahnya dalam empat tahun.

Berdasarkan data Urban Redevelopment Authority, indeks yang melacak harga perumahan privat di Singapura melonjak 3,4% pada kuartal II/2018 yang berakhir pada 30 Juni 2018, atau turun sedikit dari pencapaian tertinggi sejak kuartal II/2010 di level 3,9% pada kuartal sebelumnya.

Rebound harga rumah pun memicu penawaran agresif atas tanah dari pengembang. Pasalnya, kini pembeli menghindari pengukuran yang mulai mendinginkan gerak pasar properti di sana, seperti penambahan pajak oleh pemerintah untuk membatasi tingkat pinjaman.

Pemerintah Singapura pada Februari telah menaikkan pajak terhadap pembelian rumah yang harganya melewati 1 juta dolar Singapura (US$764.000) karena penjualan apartemen kolektif mencapai level yang disebut Bank Sentral Singapura sebagai terlalu bergairah.

Berdasarkan Cushman&Wakefield Inc, sebagian besar perolehan harga properti itu didorong oleh faktor penjualan yang disebut en-bloc, yaitu sekelompok pemilik properti bersama-sama menjual seluruh bangunan apartemennya.

“Terdapat banyak likuiditas di pasar saat ini,” ujar Christine Li, Direktur Riset Senior di Cushman&Wakefield, seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/7/2018).

Dia menjelaskan, kini uang bergerak kembali ke pemilik yang berpartisipasi di dalam penjualan kolektif. Oleh karena adanya putaran ulang modal, maka harga pun menjadi terangkat.

Adapun penjualan rumah di Singapura mencapai level tertingginya dalam sembilan bulan pada Mei seiring dengan pengembang menjual sebanyak 1.121 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper