Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dedi Mulyadi: Hastag #2019GantiPresiden Memberi Efek Kanon Luar Biasa. Hati-Hati!

Cawagub Jabar Dedi Mulyadi mengakui hastag #2019GantiPresiden menjadi efek kanon luar biasa yang membuat pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu melejit.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri) dan Dedi Mulyadi saat menyampaikan visi dan misi saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri) dan Dedi Mulyadi saat menyampaikan visi dan misi saat Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, BANDUNG — Cawagub Jabar Dedi Mulyadi mengakui hastag #2019GantiPresiden menjadi efek kanon luar biasa yang membuat pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu melejit.

Dedi mengatakan lewat kampanye tersebut suara dirinya bersama Deddy Mizwar tergerus dalam, padahal hasil survei mendudukkan pasangan tersebut sebagai lawan terberat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. “Hastag ini enggak main-main, harus cerdas dibaca,” kata Dedi di Bandung, Jumat (29/6/2018).

Menurut Dedi menggelindingnya kampanye hastag tersebut akan disikapi pihaknya dengan sejumlah langkah mengingat agenda Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Deddy sendiri mengaku sangat dirugikan dengan langkah Gerindra-PKS, mengingat Golkar dan Demokrat, lalu dirinya dan Deddy Mizwar tidak memiliki pilihan yang sama.

“Demokrat itu tidak sejalan dengan pilihan Golkar yang mendukung Jokowi sebagai presiden. Saya dan Deddy Mizwar berbeda, tapi Deddy Mizwar yang basis pemilihnya sama dengan PKS suaranya tergerus. Bekasi, Depok, Bogor itu tergerus 15%,” katanya.

Dedi mengaku Deddy Mizwar tak mampu mengamankan suara karena basis dukungannya berada di basis PKS. “Di TPS-nya sendiri Demiz itu nomer 3 yang menang,” tuturnya.

Menurut Dedi efek gerakan tersebut membuat elektabilitas dan popularitas Sudrajat-Syaikhu terlihat menanjak dari angka di bawah 1%, lalu terus merangkak ke atas angka 10%. “Itu kenaikan yang luar biasa, seminggu sebelum lebaran mereka terus naik,” katanya.

Dari fenomena Pilgub Jabar yang menunjukkan kompetisi sengit Gerindra-PKS, Dedi Mulyadi mencatat para pendukung Jokowi harus berhati-hati. “Pilpres 2019 hati-hati, dan satu lagi jangan sekali-kali terbuai elektabilitas tinggi,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper