Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum diminta bekerja ekstra dan tetap hati-hati dalam melakukan penghitungan suara di daerah yang calonnya unggul tipis.
Aktivis Gerakan Masyarakat Sipil Peduli Pemilu (GMSPP) Veri Junaidi mengatakan dengan kondisi yang potensial rawan, proses rekapitulasi bisa menjadi catatan penting KPU.
"Di Jawa Barat hampir dipastikan perbedaan tipis. Jawa Timur juga mendekati hampir," katanya di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Veri menjelaskan hasil yang tipis tersebut berpotensi sangat besar untuk dijadikan sengketa.
Sepanjang pemilu serentak yang berlangsung sejak 2015, dia mencatat banyak permohonan di Mahkamah Konstitusi soal selisih suara yang sangat dekat.
Oleh karena itu masalah ini akan jadi krusial dan akan terus dilakukan berulang oleh pihak yang kalah.
Ada lima masalah yang dirangkum GMSPP terkait pilkada, yakni:
- daftar pemilih tetap (DPT) tambahan yang masih banyak
- DPT belum terima C6
- ada pemilihan suara ulang
- masyarakat tak tahu kotak kosong bisa dipilih, dan
- penundaan pilkada Papua
Sementara berdasar informasi yang diperoleh Bisnis.com, pihak kepolisian bersiap mengantisipasi keadaan di wilayah dengan perbedaan suara yang tipis. Jika diperlukan, kepolisian akan melakukan penambahan personel di wilayah yang berpotensi mengalami kerawanan pascapenghitungan suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel