Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Anggaran LRT, Istana Tantang Prabowo Subianto

Pihak Istana Kepresidenan menantang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan timnya untuk menyampaikan data soal tuduhan penggelembungan anggaran kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang, Sumatra Selatan.
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melewati stasiun OPI Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (22/5/2018) dini hari./ANTARA-Nova Wahyudi
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melewati stasiun OPI Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (22/5/2018) dini hari./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan menantang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan timnya untuk menyampaikan data soal tuduhan penggelembungan anggaran kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang, Sumatra Selatan.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menyatakan dirinya meminta Prabowo atau timnya untuk menunjukkan data terkait tuduhan penggelembungan anggaran LRT tersebut.

"Saya menantang, monggo deh Mas Bowo (Prabowo) dan teman-teman punya data-data yang (menyatakan bahwa) benar itu terjadi mark-up terhadap pembangunan LRT, dan terkait dengan ada data yang keliru dari pemerintah kemudian beliau mengambil kesimpulan ada mark-up terhadap pembangunan LRT, monggo, kasih pegang data sama saya," kata Ali ditemui di depan Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Ali berharap pihak-pihak yang memasok data kepada Prabowo, agar memasok data yang validitasnya dapat dipertanggungjawabkan, bukan data yang menjerumuskan Prabowo.

Dalam melakukan pekerjaan pembangunan, ujar Ali, pemerintah tidak mungkin tidak berdiskusi dengan konsultan-konsultan yang berkualifikasi.

Ali menyebut pembangunan LRT yang dilakukan oleh pemerintah justru dapat menghemat anggaran hingga Rp13 triliun.

Seperti diketahui, Prabowo menuding biaya pembangunan LRT di Indonesia sangat mahal.

Dia menyebut biaya pembangunan LRT di negara lain hanya sekitar US$ 8 juta/km, sedangkan di Palembang yang panjang lintasannya mencapai 24,5 km membutuhkan biaya hingga Rp12,5 triliun atau sekitar US$40 juta/km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper