Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raih 52,5% Suara, Erdogan Menangkan Pemilu Turki

Komisi Pemilihan Umum (Yksek Seim Kurulu/YSK) Turki mengumumkan Recep Tayyip Erdogan sebagai pemenang Pilpres setelah mendapatkan lebih dari 50% suara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdiri di hadapan para pendukungnya di Istanbul, Turki pada Minggu (24/6)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (Yüksek Seçim Kurulu/YSK) Turki mengumumkan Recep Tayyip Erdogan sebagai pemenang Pilpres setelah mendapatkan lebih dari 50% suara.

YSK, seperti dilansir Reuters, Senin (25/6/2018), telah menghitung 97,2% suara yang masuk dalam Pilpres yang digelar pada Minggu (24/6) waktu setempat.

Kepala YSK Sadi Guven juga menyampaikan People's Democratic Party (HDP) yang pro Kurdi berhasil masuk ke parlemen setelah mampu mendapat suara lebih dari 10%.

Erdogan memperoleh 52,5% suara, sedangkan kompetitor utamanya yaitu Muharrem Ince mendapatkan 31%. Sementara itu, AK Party menyabet 42% suara dan MHP yang menjadi aliansinya memperoleh 11% suara.

Partai oposisi CHP mendapatkan 23% dan HDP 11%. Adapun partai nasionalis Iyi memperoleh 10% suara.

Erdogan dan partai pendukungnya, AK Party, sebelumnya sudah mengklaim kemenangan dalam Pemilu kemarin, yang mencakup pemilihan presiden dan parlemen.

Erdogan, yang sekarang berusia 64 tahun, menjabat sebagai Presiden Turki sejak 2014. Sebelumnya, dia menduduki posisi Perdana Menteri (PM) pada 2003-2014.

Kemenangan ini diperkirakan memperkuat rencana reformasi pemerintahan di Turki. Pada 2017, Pemerintah Turki menggelar referendum untuk meniadakan posisi PM dan sistem parlementer yang ada sekarang.

Sebagai gantinya, sistem pemerintahan diganti dengan sistem presidensial.

Referendum tersebut mendapat persetujuan dari sebagian besar warga Turki. Ketika itu, pemerintah berkuasa beralasan perubahan sistem pemerintahan diperlukan untuk menghadapi tantangan ekonomi dan keamanan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper