Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Desak Imigran Ilegal Segera Dideportasi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan tuntutannya pada kebijakan imigrasi, mengatakan bahwa orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal harus dideportasi segera tanpa sidang pengadilan atau proses peradilan normal lainnya.
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan tuntutannya pada kebijakan imigrasi, dan mengatakan bahwa orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal harus dideportasi segera tanpa sidang pengadilan atau proses peradilan normal lainnya.

"Kami tidak dapat mengizinkan semua orang ini untuk ‘menyerang’ negara kami," kata Trump di sebuah iring-iringan mobil menuju lapangan golfnya di Virginia, seperti dikutip Bloomberg, Mingu (24/6/2018).

“Ketika seseorang datang, kita harus segera, tanpa hakim atau pengadilan, membawa mereka kembali ke tempat asalnya. Sistem kami adalah ejekan terhadap kebijakan imigrasi yang baik serta hukum dan ketertiban.”

Sebelumnya, Trump mendukung anggota parlemen Demokrat untuk "memperbaiki" undang-undang imigrasi dan mencegah imigran mencoba masuk ke AS. "Kami membutuhkan kekuatan dan keamanan di Perbatasan! Tidak dapat menerima semua orang yang mencoba masuk ke negara kami. Perbatasan Kuat, Tanpa Kejahatan! ” ungkapnya.

Retorika yang meningkat ini datang setelah pemerintah mengumumkan serangkaian langkah untuk menyatukan kembali keluarga yang telah dipisahkan di perbatasan di bawah kebijakan yang telah ditinggalkan.

"Apa yang disarankan Presiden Trump di sini adalah ilegal dan tidak konstitusional," ungkap Omar Jadwat, direktur Proyek Hak Asasi Imigran ACLU. "Setiap pejabat yang telah bersumpah untuk menegakkan Konstitusi dan undang-undang harus menaatinya."

Sebelumnya, Departemen Keamanan Dalam Negeri malam menetapkan proses bagi anggota keluarga yang terpisah untuk kembali dipersatukan setelah kebingungan mengenai bagaimana pemerintah akan menyatukan kembali anak-anak yang diambil dari pengasuh di bawah pendekatan "toleransi nol" Trump terhadap penyeberangan perbatasan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper