Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Akan Kejar US$4,5 Miliar Dana 1MDB

Malaysia akan berupaya menguasai kembali dana sebanyak US$4,5 miliar atau sekitar Rp63 triliun akibat potensi kerugian dari kasus korupsi 1MDB selain sejumlah pembayaran tak wajar kepada perushaan keuangan Goldman Sachs.
Seorang pejalan kali melintas di depan bilboard 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) di  Kuala Lumpur (1/3/2015)./ReutersOlivia Harris
Seorang pejalan kali melintas di depan bilboard 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) di Kuala Lumpur (1/3/2015)./ReutersOlivia Harris

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan berupaya menguasai kembali dana sebanyak US$4,5 miliar atau sekitar Rp63 triliun akibat potensi kerugian dari kasus korupsi 1MDB selain sejumlah pembayaran tak wajar kepada perushaan keuangan Goldman Sachs.

Hal itu dikemukakan PM Malaysia Mahathir Mohamad menanggapi kasus yang kini jadi salah satu pusat perhatian dunia keuangan tersebut.

“Kami harus membuktikan kepemilikan uang tersebut,” kata Mahathir dalam satu wawancara dengan stasiun Bloomberg Television, Jumat (22/6/2018).

Menurut Mahathir, pemerintahan sebelumnya menyatakan uang itu bukan milik mereka guna menghindari tuduhan penyelewengan. Mereka tidak mau mengklaim dana tersebut, ujar Mahathir.

Akan tetapi, Mahathir menyatakan bahwa dana tersebut milik pemerintah Malaysia yang berasal dari perusahaan investasi 1MDB.

Penyisiran atas skandal korupsi perusahaan investasi itu menyebabkan investigasi yang meluas ke berbagai negara.

Pejabat AS menyatakan bahwa lebih dari US$$4,5 milar keluar dari 1Malaysia Development Bhd. (1MDB) melalui transaksi gelap dan lewat perusahaan cangkang.

Tuduhan korupsi telah melambungkan nama Mahathir sehingga mampu memenangkan pemilu Malaysia awal Mei lalu yang membuat PM Najib Razak terdepak dari kekuasaannya.

Dalam wawancaranya, Mahathir menyampaikan kekecewaannya atas besarnya komisi yang diperoleh Goldman Sachs. Perusahaan itu menerima US$593 juta untuk mengatur tiga obligasi untuk 1MDB.

Perusahaan milik negara itu membayar fee sebesar 10% kepada bank tersebut atas perannya untuk memperoleh tingkat bunga 6% yang dinilai janggal oleh Mahathir. Padahal, ujar Mahathir, biaya pinjaman untuk pemerintah saja hanya sekitar 3%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper