Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 21 JUNI: Indeks Kepercayaan Bisnis di Asia Melemah, Stimulus Tambahan Diperlukan

Berita seputar indeks kepercayaan bisnis di Asia yang melemah serta Bank Sentral Jepang yang menilai perlu adanya stimulus tambahan mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Kamis (21/6/2018).
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar indeks kepercayaan bisnis di Asia yang melemah serta Bank Sentral Jepang yang menilai perlu adanya stimulus tambahan mewarnai sejumlah media nasional pada hari ini, Kamis (21/6/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Indeks Kepercayaan Bisnis di Asia Melemah. Tingkat kepercayaan berbisnis perusahaan di Asia pada kuartal II/2018 mencatatkan penurunan untuk pertama kalinya dalam tiga kuartal terakhir. (Bisnis Indonesia)

RISALAH RAPAT BOJ: Stimulus Tambahan Diperlukan. Salah satu pembuat kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) menilai perlu adanya tambahan stimulus untuk mempercepat Negeri Sakura mencapai target infl asi 2%. (Bisnis Indonesia)

Harga Emas Terus Tertekan. Harga emas berjangka turun hampir menyentuh level terendah selama 6 bulan seiring dengan meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. (Bisnis Indonesia)

Kepercayaan Produsen Jepang Naik, tapi Sektor Jasa Melesu. Kepercayaan produsen Jepang meningkat dalam dua bulan berturut-turut di Juni. Tetapi kondisi sektor jasa merosot dari tingkat rekor tertinggi Mei 2018. Jajak pendapat Reuters menunjukkan, ada kerapuhan prospek ekonomi setelah kontraksi terjadi di kuartal I-2018. (Kontan)

Tekanan Perang Dagang ke China. Risiko perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia yakni Amerika Serikat (AS) dan China menyedot perhatian para ekonom dunia. Menurut mereka, ancaman AS untuk mengenakan tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar berpotensi memangkas target pertumbuhan ekonomi China ke depan. (Kontan)

Dunia Membela Badan HAM PBB. Pada diplomat dari seluruh dunia pada Rabu 920/6) menyuarakan pembelaan terhadap badan hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Human Rights Council (UNHRC), setelah Amerika Serikat sehari sebelumnya menarik diri dari badan yang disebutnya hanya penampungan limbah dan bias Israel. (Investor Daily)

AS makin jauhi Pendekatan Multilateralisme.  Dalam dua tahun terakhir, Amerika Serikat mundur dari sejumlah forum dan kesepakatan internasional. AS menarik diri dari Kesepakatan Paris dan kesepakatan nuklir iran. AS juga mundur dari UNESCO dan Dewan HAM PBB. (Kompas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper