Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Australia Bakal Mulai Negosiasi Perdagangan Bebas dengan UE

Australia akan memulai negosiasi dengan Uni Eropa mengenai perjanjian perdagangan bebas yang mencakup pasar dengan 500 juta orang dan bernilai sekitar US$17,3 triliun.
Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo (dari kiri), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong dan Pakar Sektor Finansial dari Lowey Institute Stephen Grenvile di sela-sela acara Pekan Bisnis Australia Indonesia (IABW) di Jakarta, Selasa (7/3)./JIBI-Nurul Hidayat
Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo (dari kiri), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong dan Pakar Sektor Finansial dari Lowey Institute Stephen Grenvile di sela-sela acara Pekan Bisnis Australia Indonesia (IABW) di Jakarta, Selasa (7/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Australia akan memulai negosiasi dengan Uni Eropa mengenai perjanjian perdagangan bebas yang mencakup pasar dengan 500 juta orang dan bernilai sekitar US$17,3 triliun.

Menteri Perdagangan Australia Steve Ciobo mengatakan pemerintah Perdana Menteri Malcolm Turnbull akan memulai negosiasi dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom di Brussels bulan depan untuk mengamankan akses yang lebih baik untuk produk pertanian Australia.

Perdagangan komoditas termasuk daging sapi, daging domba, gula, keju dan beras selama ini dibatasi secara signifikan oleh Uni Eropa lewat mekanisme tarif.

“Ini penting untuk bisnis Australia. Kami membuka pintu kepasar terbesar dunia dan memberi mereka keunggulan kompetitif,” kata Ciobo seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (17/6/2018).

"Kami sekarang akan memiliki perjanjian atau negosiasi yang sedang berlangsung, dengan semua 10 mitra perdagangan utama kami."

Negosiasi tersebut akan dilakukan di tengah perang dagang yang berkembang antara AS dan China serta rencana Inggris untuk meninggalkan blok Eropa.

Selain mengurangi tarif Eropa khusus pada produk termasuk almond, silikon dan komponen otomotif, Ciobo melanjutkan, Australia ingin mengunci akses untuk jasa eksportir di sektor termasuk pendidikan, keuangan dan layanan profesional.

“Sementara negara-negara sedang membangun hambatan, kami menjatuhkan mereka untuk menciptakan peluang baru untuk bisnis Australia,” kata Ciobo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper