Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media China Permalukan Trump Terkait Perang Dagang

Media China menjadikan Presiden Donald Trump sebagai bahan olok-olok terkait dengan kebijakannya memberlakukan tarif bea masuk 25% pada barang-barang dari negara itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Media China menjadikan Presiden Donald Trump sebagai bahan olok-olok terkait dengan kebijakannya memberlakukan tarif bea masuk 25% pada barang-barang dari negara itu.

Salah satu media Cina menyindir Presiden AS itu dengan menulis, "orang bijak membangun jembatan tetapi orang bodoh membangun tembok".

Trump mengumumkan pemberlakukan bea masuk itu Jumat lalu dengan alasan China melakukan pencurian hak cipta intelektual. Tarif bea masuk itu akan mencapai nilai US$50miliar (lebih dari Rp700 triliun). China langsung mengambil tindakan balasan dan mengatakan akan memberlakukan tarif bea masuk tambahan sebesar 25% pada 659 barang dari AS yang juga akan mencapai nilai yang sama, yakni US$50 miliar. Pasar saham jatuh setelah pengumuman yang memicu kekhawatiran terjadinya perang dagang itu.

Sebelumnya, AS telah memperingatkan bahwa mereka akan memberlakukan tarif lebih tinggi lagi apabila China melakukan langkah balasan.

Orang bodoh membangun tembok
Trump mengatakan pengenaan pajak masuk baru itu "penting untuk mencegah transfer lebih jauh teknologi dan kekayaan intelektual Amerika Serikat secara tidak adil ke China, yang dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di Amerika."

Berbagai produk China yang dihantam kebijakan ini berkisar dari mulai ban pesawat ke turbin hingga mesin cuci piring komersial. Media China, yang dikontrol ketat pemerintah, seakan melancarkan serangan bersama terhadap langkah-langkah baru AS itu.

"Mengikuti jalan perluasan dan keterbukaan adalah tanggapan terbaik China terhadap sengketa perdagangan dengan AS. Dan juga merupakan tanggung jawab terhadap dunia yang harus diemban negara-negara besar," menurut sebuah editorial di kantor berita Xinhua sebagimana dikutip BBC.com, Minggu (17/6/2018).

"Orang bijak membangun jembatan, orang bodoh membangun tembok," tulisnya.

Tanggapan media sosial di Cina
Pengguna media sosial dengan cepat mencuitkan komentar ringan, banyak di antaranya mengacu ke Tembok Besar China.

Sementara itu, surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, mengecam apa yang disebutnya sebagai "obsesi pemerintah AS untuk memainkan peran tercela sebagai pengganggu ekonomi global".

Adapun Global Times, menyebut Trump mengacaukan tatanan dunia untuk menarik para pemilihnya yang menganggap bahwa Trump berjuang untuk mereka. Namun, China Daily mengungkapkan harapan bahwa hal terburuk masih bisa dihindari.

"Mengingat seringnya pemerintahan Donald Trump berubah-ubah kebijakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa perang dagang akan dimulai," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper