Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Akan Buka Kembali Kedutaan di Korea Utara

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan akan membuka kembali kedutaannya di Pyongyang, Korea Utara, yang mengisyaratkan berakhirnya pertikaian diplomatik atas pembunuhan saudara laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Kuala Lumpur tahun lalu.
Mahathir Mohamad/Instagram@chedetofficial
Mahathir Mohamad/Instagram@chedetofficial

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan akan membuka kembali kedutaannya di Pyongyang, Korea Utara, yang mengisyaratkan berakhirnya pertikaian diplomatik atas pembunuhan saudara laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Kuala Lumpur tahun lalu.

"Ya, kami akan membuka kembali kedutaan," kata Mahathir dalam wawancara dengan Nikkei Asian Review yang dipublikasikan pada hari Senin, dalam perjalanannya ke Jepang, seperti dikutip Reuters.

Hubungan Malaysia yang sempat erat dengan Korea Utara mengalami penurunan drastis setelah Kim Jong-nam dibunuh di bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017 oleh dua pelaku yang mengolesi wajahnya dengan racun saraf VX.

Setelah kematian Kim Jong-nam, duta besar Korea Utara untuk Malaysia mempertanyakan kredibilitas penyelidikan polisi dan bersikeras dia adalah warga biasa yang meninggal karena serangan jantung.

Malaysia kemudian menarik kembali duta besarnya untuk Korea Utara dan melarang warganya melakukan perjalanan ke Korea Utara dan membatalkan bebas visa masuk untuk warga Korea Utara.

Korea Utara membalas dengan larangan perjalanan bagi semua warga Malaysia di Pyongyang, serta menahan tiga diplomat dan enam anggota keluarga mereka.

Mereka dapat kemali ke Malaysia setelah sepakat untuk menyerahkan jenasah Kim Jong-namdan mengirim tiga warga Korea Utara yang dicari untuk diinvestigasi di Korea Utara.

Malaysia menarik stafnya di Kerudaan di Pyongyang sejak April tahun lalu, dan pemerintah sedang mempertimbangkan menutupnya secara permanen dan memindahkan layanan ke Beijing.

Dalam wawancara yang diterbitkan sehari sebelum KTT Singapura antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump, Mahathir mengatakan ia berharap kedua pihak siap melakukan perundingan.

"Korea Utara memiliki hak untuk mempertahankan kepentingannya sendiri, sebanyak yang dimiliki AS untuk kepentingannya sendiri dalam negosiasi," kata Mahathir.

"Kita seharusnya tidak skeptis. Ketika Anda (curiga), maka Anda tidak dapat bekerja dengan orang lain," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper