Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 4 Fokus Indonesia Setelah Terpilih Sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020 didukung oleh rekam jejak diplomasi Indonesia di kancah global.
Para delegasi menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas kondisi di Suriah di Markas PBB, New York, 22 Februari 2018./Reuters
Para delegasi menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas kondisi di Suriah di Markas PBB, New York, 22 Februari 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020 didukung oleh rekam jejak diplomasi Indonesia di kancah global.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (9/6/2018), Menlu mengungkapkan dalam dua hari terakhir menjelang pemilihan, tim kampanye Indonesia telah bertemu dengan hampir semua anggota PBB.

Retno bahkan telah melakukan lebih dari 40 pertemuan di tingkat Menlu dan Duta Besar. Dari seluruh pertemuan itu, yang banyak disampaikan anggota PBB lainnya dalam mendukung Indonesia kontribusi Indonesia terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan kesejahteraan di kawasan serta global.

"Jelas sekali bahwa masyarakat internasional sangat menghargai rekam jejak Indonesia dan melihat demokrasi serta toleransi di Indonesia sebagai aset bagi Indonesia berperan aktif di DK PBB," tuturnya. 

Terpilihnya Indonesia disebut sebagai hasil dari proses pencalonan dan kampanye panjang yang dimulai pada 2016. Capaian ini diklaim menjadi wujud prioritas politik luar negeri Indonesia yakni meningkatkan peran di tingkat global.

Setelah terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB, ada beberapa hal yang akan menjadi fokus Indonesia. Pertama, memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas global.

Retno menuturkan Indonesia akan mendorong budaya dialog (habit of dialogue) dalam penyelesaian konflik serta meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian PBB, termasuk peran perempuan.

Kedua, berupaya meningkatkan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian.

Ketiga, mendorong terbentuknya global comprehensive approach untuk memerangi terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme dalam menghadapi tantangan bersama masyarakat internasional dari terorisme dan ekstrimisme.

Keempat, mendorong kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan. 

"Kemitraan global yang kuat dalam menciptakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas tentunya akan berkontribusi terhadap pencapaian agenda pembangunan PBB 2030," paparnya.

Menlu menegaskan isu Palestina juga akan tetap menjadi perhatian Indonesia. 

Selain itu, Indonesia bakal mengajak negara anggota DK PBB lainnya untuk bekerja lebih efisien, efektif, dan akuntabel dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan serta perdamaian global.

Indonesia berhasil masuk sebagai anggota tidak tetap DK PBB mewakili kawasan Asia Pasifik setelah pemilihan dilakukan pada Jumat (8/6) waktu AS. Indonesia menggantikan Kazakhstan yang masa keanggotannya bakal berakhir pada 31 Desember 2018.

Empat negara lainnya yang juga terpilih dan mewakili kawasan masing-masing adalah Afrika Selatan, Republik Dominika, Jerman, dan Belgia.

Indonesia mengungguli Maladewa yang juga mengincar kursi yang sama, dengan mengantongi 144 suara dari 190 negara anggota PBB yang hadir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper