Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahathir Batalkan Proyek Kereta Api Cepat Malaysia-Singapura

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membatalkan proyek pembangunan kereta cepat rute Malaysia-Singapura karena dianggap tak menguntungkan Negeri Jiran.
Perdana Menteri Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad diapit oleh presiden Amanah Mohamad Sabu (kiri), presiden PKR Wan Azizah Wan Ismail, dan sekretaris jenderal DAP, Lim Guan Eng (dua dari kanan) dalam konferensi pers di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia pada Jumat (11/5/2018)/Reuters
Perdana Menteri Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad diapit oleh presiden Amanah Mohamad Sabu (kiri), presiden PKR Wan Azizah Wan Ismail, dan sekretaris jenderal DAP, Lim Guan Eng (dua dari kanan) dalam konferensi pers di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia pada Jumat (11/5/2018)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membatalkan proyek pembangunan kereta cepat rute Malaysia-Singapura karena dianggap tak menguntungkan Negeri Jiran.

"Ini keputusan final, tapi butuh waktu untuk memprosesnya karena kami memiliki perjanjian dengan Singapura," kata Mahathir dalam jumpa pers di Kuala Lumpur tadi malam sebagaimana dikutip Channelnewsasia.com, Selasa (295).

"Proyek ini tidak menguntungkan. Proyek ini akan membebani Malaysia dalam jumlah besar. Malaysia tidak akan mendapat keuntungan sama sekali dari kesepakatan ini," ujarnya.

Mahathir mengatakan pembatalan pembangunan kereta cepat diperlukan demi mengurangi beban finansial negara. Pasalnya, Malaysia tengah dihadapkan pada jumlah utang yang mencapai 1 triliun ringgit atau setara Rp3.593 triliun.

Menteri Keuangan Lim Guang Eng pekan lalu mengatakan sebagaian dari utang negara itu berasal dari penyalahgunaan dana lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) buatan mantan PM Najib Razak.

Demi mengurangi utang, Mahathir mengatakan pemerintah perlu menyetop sejumlah proyek yang dianggap tidak menguntungkan negara. Sebagian besar proyek itu merupakan program Najib, pendahulu sekaligus rival Mahathir dalam pemilihan umum baru-baru ini.

Banyak proyek besar pemerintah yang dibentuk mantan PM Najib tidak berguna sama sekali. Sebagian besar proyek itu dibuat hanya untuk meningkatkan popularitas PM namun merugikan negara jutaan dolar, ujar Mahathir.

"Pemerintah harus menghapus sejumlah proyek yang tidak penting, sebagai contoh kereta cepat ini, yang akan membebankan kita sebanyak 110 juta ringgit (Rp387 miliar)," ujar Mahathir.

Selain rugi, Mahathir menyebutkan kereta cepat juga tak memberi pengaruh yang signifikan terkait lama tempuh perjalanan menuju negara tetangganya itu.

"Kereta cepat ini jalurnya pendek dan hanya mengurangi jarak tempuh Malaysia-Singapura selama satu jam saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper