Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos IMF: Proteksi Ekonomi adalah 'Awan Gelap' Ekonomi Dunia

Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde memperkirakan ancaman proteksi ekonomi bakal memberikan beban bagi laju pertumbuhan ekonomi dunia yang saat ini sedang membaik.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde (dari kanan) didampingi Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom meninjau pameran produk unggulan daerah, di sela-sela menghadiri acara High Level International Conference, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde (dari kanan) didampingi Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom meninjau pameran produk unggulan daerah, di sela-sela menghadiri acara High Level International Conference, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde memperkirakan ancaman proteksi ekonomi bakal memberikan beban bagi laju pertumbuhan ekonomi dunia yang saat ini sedang membaik.

"Kabar gembiranya adalah hari ini matahari menyinari ekonomi global. Kita telah melalui beberapa dekade yang sulit dan sekarang, ekonomi sedang berjalan baik," ucapnya, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (26/5).

Lagarde menyebutkan sejumlah kekhawatiran yang mampu mengusik pertumbuhan ekonomi dunia. Salah satunya dalah tingginya hutang pemerintah dan swasta, serta mengetatnya kondisi ekonomi di negara berkembang akibat pengetatan moneter di Amerika Serikat.
Tak hanya itu, dia juga mengingatkan timbulnya risiko perang dagang akibat langkah agresif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada sejumlah mitra dagangnya.

Pemerintah AS bahkan pada Rabu (23/5), mengumumkan adanya penyeledikan untuk memastikan apakah produk mobil impor membahayakan keamanan nasional atau tidak. Langkah ini dikhawatirkan bakal memacu tarif yang lebih tinggi.

Rencananya, Sekretaris Perdagangan AS Wilburr Ross akan menghadiri negosiasi perdagangan di Beijing pada pekan mendatang. Pertemuan ini sekaligus bertujuan untuk mencairkan tensi antara AS dan China.

"Ini akan menjadi kesalahan besar ketika mengandalkan proteksionisme dan unilateralisme. Tidak akan ada yang menang dalam perang dagang," ujarnya.

IMF sendiri memproyeksikan ekonomi global bakal melaju ke angka 3,9% tahun ini dan tahun mendatang, laju tercepat sejak 2011.

Sebaliknya, beberapa pihak memprediksi lebih pesimistis bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia bakal memudar seiring dengan langkah The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan dan berlanjutnya perlambatan ekonomi China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper