Bisnis.com, JAKARTA --Terdakwa teroris bom Jl. Thamrin Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman alias Oman Rachman membantah telah menjadi otak dalam 4 aksi teror bom di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pimpinan teroris kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) itu didakwa telah menjadi aktor intelektual aksi teror bom di Gereja Oikumene Samarinda pada 2016, bom Kampung Melayu pada 2017 di Jakarta, serta penembakan polisi di Medan dan Bima pada 2017 dan bom pada Jl. Thamrin pada 2017.
Dalam pleidoinya, Aman mengatakan jika dirinya hanya mengetahui penyerangan bom di Jl. Thamrin, tetapi untuk 4 lokasi aksi teror bom yang didakwakan ke dirinya, ia membantahnya.
Aman menjelaskan saat terjadi penyerangan pada 4 lokasi yang berbeda itu dirinya tengah diisolasi di Lapas Pasir Putih dan tidak berkomunikasi dengan siapa pun sejak ditangkap Densus 88.
Ia mengaku tidak menjalin komunikasi dengan siapa pun sejak Februari 2016 sampai Agustus 2017, sedangkan kasus penyerangan di 4 lokasi berbeda terjadi pada November 2016-September 2017.
"Saya sendiri baru tahu soal 4 kasus itu dari sidang ini," tuturnya, Jumat (25/4/2018).
Aman menjelaskan dirinya hanya mengetahui kasus penyerangan bom di Thamrin dan sejumlah hal lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel