Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jepang Naik 7,8% Pada April, Ini Penopangnya

Eskpor Jepang melaju pada April ditopang oleh meningkatnya pengiriman mobil dan mesin yang digunakan untuk membuat semikonduktor. Adapun kenaikan jumlah permintaan dari luar negeri diperkirakan dapat membantu pemulihan ekonomi Negeri Sakura yang terperosok pada awal tahun.
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai

Kabar24.com, JAKARTA – Eskpor Jepang melaju pada April ditopang oleh meningkatnya pengiriman mobil dan mesin yang digunakan untuk membuat semikonduktor. Adapun kenaikan jumlah permintaan dari luar negeri diperkirakan dapat membantu pemulihan ekonomi Negeri Sakura yang terperosok pada awal tahun.

Berdasarkan rilis data Kementerian Keuangan Jepang, ekspor Jepang tumbuh 7,8% pada April dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun raihan tersebut berada di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters di level 8,1%. Sementara itu, pada Maret, ekspor Negeri Sakura hanya tumbuh 2,1% secara tahunan.

Adapun dalam hal volum, yang mengecualikan dampak tingkat valuta asing, ekspor Jepang naik secara tahunan ke level 4,6% pada April, lebih cepat dari kenaikan secara tahunan pada Maret sebesar 1,8%.

Adapun ekspor tampaknya akan terus bertumbuh ditopang oleh meningkatnya permintaan komponen manufaktur, mobil, dan suku cadang mobil. Namun, surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat membuatnya menjadi target potensial dari kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump.

“Perekonomian luar negeri berada di fase pertumbuhan, jadi ekspor Jepang akan terus membaik,” kata Hiroshi Miyazaki, Ekonom Senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters, Senin (21/5/2018).

Dia melanjutkan, Pemerintahan AS mungkin akan mengalihkan perhatiannya ke surplus perdagangan Jepang. Kendati demikian, ada langkah-langkah yang dapat diambil Jepang, khususnya untuk meningkatkan hubungan pertahanan dengan mitra terkuatnya itu.

Miyazaki mencatat, meningkatkan volum ekspor Jepang merupakan alasan lain untuk lebih optimistis untuk perekonomian Jepang.

Adapun dari data yang dirilis pada Senin (21/5/2018), memperlihatkan ekspor mobil melonjak 15,3% pada April dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Semenara ekspor komponen manufaktur semikondukter melesat 18,2% secara year-on-year (YoY).

Sebelumnya, perekonomian Jepang telah berkontraksi lebih dari yang diperkirakan pada kuartal I/2018, mengakhiri ekspansi panjangnya selama berdekade-dekade.

Sementara data perdagangan pada April memperlihatkan bahwa ekspor dapat membantu pemulihan ekonomi untuk kembali ke pertumbuhan secepatnya. Namun, tingkat ekspansi diperkirakan akan melambat dari pertumbuhan sebelumnya.

Adapun ekspor Jepang ke AS meningkat 4,3% secara YoY pada April, lebih cepat dari 0,2% pada Maret. Surplus perdagangan Jepang dengan AS pada April berada di level 615,7 miliar yen (US$5,55 miliar, naik sebesar 4,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara pada Maret, surplus perdagangan dengan AS sempat jatuh 0,3% secara tahunan.

Sejak menjabat sebagai Presiden AS pada tahun lalu, Trump telah menekan untuk merevisi kebijakan perdagangan bebas untuk  melindungi perusahaan dan lapangan pekerjaan di AS dari kompetisi dengan asing yang tidka adil.

Trump juga telah mengenakan tarif untuk impor baja dan aluminium, yang juga diberlakukan untuk perusahaan Jepang. Selain itu, AS juga mengkritisi Jepang atas rendahnya impor Jepang atas produk kendaraan dari Negeri Paman Sam.

Tahun lalu, Trump meminta Jepang untuk membeli lebih banyak perangkat keras militer dari AS, yang tetap menjadi opsi bagi Jepang untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS.

Adapun AS dan China telah menghentikan aksi saling lempar tarif sementara mereka melanjutkan diskusi mengecai cara China dapat membeli lebih banyak produk AS untuk menurunkan defisit perdagangan AS.

Beberapa pejabat di Tokyo pun khawatir jika nantinya AS akan menggunakan cara yang sama kepada Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper