Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TENSI PERANG DAGANG: Trump Ragukan Kesuksesan Pembicaraan Dengan China

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia meragukan dapat mencapai kesepakatan dengan China atas masalah perdagangan, di saat AS melanjutkan negosiasi untuk menghindari perang dagang.
Pengguna motor Harley-Davidson di sekitar pinggiran kota Beijing, China. Hubungan dagang yang memburuk antara AS dan Cina bisa berarti impor Amerika, termasuk sepeda motor Harley-Davidson, bisa menjadi jauh lebih mahal di masa depan karena kedua negara itu saling berbalas mengenakan tariff atas impor produk. Presiden AS Donald Trump telah mengambil garis keras pada perdagangan. Bulan lalu, ekonomi terbesar dunia itu mengatakan akan memberlakukan tarif impor baja dan aluminium dari sebagian besar mitra dagan
Pengguna motor Harley-Davidson di sekitar pinggiran kota Beijing, China. Hubungan dagang yang memburuk antara AS dan Cina bisa berarti impor Amerika, termasuk sepeda motor Harley-Davidson, bisa menjadi jauh lebih mahal di masa depan karena kedua negara itu saling berbalas mengenakan tariff atas impor produk. Presiden AS Donald Trump telah mengambil garis keras pada perdagangan. Bulan lalu, ekonomi terbesar dunia itu mengatakan akan memberlakukan tarif impor baja dan aluminium dari sebagian besar mitra dagan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trum0p mengatakan dia meragukan dapat mencapai kesepakatan dengan China atas masalah perdagangan, di saat AS melanjutkan negosiasi untuk menghindari perang dagang.

“Apakah itu akan berhasil? Saya cenderung meragukannya,” kata Trump saat konferensi pers pada hari Kamis (17/5/2018) dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, seperti dikutip Bloomberg, jumat (18/5/2018).

“Alasan saya meragukannya adalah karena China menjadi sangat dimanjakan. Uni Eropa menjadi sangat dimanjakan. Negara-negara lain menjadi sangat dimanja. ”

Trump memulai pertemuan pribadi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada pukul 16.00 waktu AS di Oval Office, menurut pernyataan Gedung Putih.

Trump juga mengatakan bahwa keputusannya untuk melakukan peninjauan sanksi atas ZTE Corp datang langsung atas permintaan Presiden China Xi Jinping.

“Presiden China, Presiden Xi, meminta saya untuk meninjaunya. Saya katakan saya akan menijaunya. Tapi apa pun yang kami lakukan dengan ZTE hanya komponen kecil dari kesepakatan secara keseluruhan,” ungkap Trump.

Sebelumnya, Trump secara mengejutkan mengatakan bahwa AS sedang mempertimbangkan cara untuk membantu ZTE ‘kembali menjalankan aktivitas bisnis dengan cepat,’ yang mendorong spekulasi mengenai pelunakan posisi AS terhadap China.

Departemen Perdagangan melarang perusahaan di AS memasok komponen untuk ZTE bulan lalu karena perusahaan melanggar penyelesaian sanksi 2017 terkait dengan perdagangan dengan Iran dan Korea Utara dan kemudian berbohong tentang pelanggaran tersebut.

Pembicaraan dengan China

AS dan China diperkirakan akan bertukar proposal baru dalam pembicaraan tingkat tinggi pada Kamis dan Jumat di Washington, ungkap Larry Kudlow, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memimpin pembicaraan dengan Liu, bersama dengan Menteri Perdagangan Wilbur Ross dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, menurut Gedung Putih.

Awal bulan ini, Mnuchin memimpin delegasi ke Beijing untuk negosiasi, namun mereka gagal membuat kemajuan yang berarti.

Kudlow mengatakan fokus AS adalah pada pembukaan akses pasar China ke perusahaan AS dengan menurunkan hambatan perdagangan mereka dan mengatasi kekhawatiran AS atas pencurian kekayaan intelektual.

"Kepemilikan warga AS terhadap perusahaannya sendiri di China harus diizinkan. Kami akan melakukan pembicaraan serius yang berurusan dengan situasi perdagangan yang perlu diperbaiki,” ungkap Kudlow.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper