Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEDUTAAN AS PINDAH KE YERUSALEM: Arab Saudi Serukan Pertemuan Darurat Hari Ini

Liga Arab, yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo, berencana untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis mengenai Yerusalem, setelah Amerika Serikat memindahkan Kedutaan Besarnya untuk Israel ke kota suci yang menjadi sengketa itu.

Bisnis.com, JAKARTA- Liga Arab, yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo, berencana untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (17/5/2018) mengenai Yerusalem, setelah Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke kota suci yang menjadi sengketa itu.

Pertemuan itu telah diserukan oleh Arab Saudi dan direncanakan membahas cara yang mungkin untuk menghadapi pemindahan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, kata kantor berita resmi Mesir, MENA, yang mengutip satu sumber diplomatik.

Pertemuan tersebut akan didahului oleh pertemuan persiapan di tingkat wakil tetap negara anggota Liga Arab, kata sumber itu.

Washington meresmikan pembukaan Kedutaan Besarnya di Jerusalem pada Senin (14/5/2018), di tengah protes oleh puluhan ribu orang Palestina di perbatasan Israel dengan daerah kantung terkepung, Jalur Gaza, sehingga menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai tak kurang dari 2.800 orang lagi.

Agresi Israel terhadap warga Jalur Gaza, yang tak bersenjata, telah memicu kemarahan di wilayah tersebut dan di tingkat internasional, seperti dikutip Antara, Kamis (17/5/2018).

Protes itu dilancarkan bersamaan dengan peringatan ke-70 deklarasi kemerdekaan Israel, sehari sebelah "Hari Nakba (Bencana)" Palestina, untuk menandai pengusiran sebanyak 750.000 orang Palestina dari rumah mereka sehingga mereka menjadi pengungsi pada 1948.

Korban kekerasan tentara Israel pada Senin membuat jumlah korban jiwa di pihak warga Palestina bertambah jadi 112 sejak pemrotes Palestina memulai "Pawai Akbar Kepulangan" mereka pada penghujung Maret untuk memperingati tahun ke-42 "Hari Tanah". Rakyat Palestina menuntut hak mereka bagi kepulangan pengungsi Palestina.

Masyarakat internasional menganggap Israel bertanggung-jawab atas kebuntuan dalam proses perdamaian dengan Palestina karena kebijakan perluasan permukimannya di wilayah pendudukan Palestina.

Rakyat Palestina berusaha mendirikan Negara Merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya sehubungan dengan penyelesaian dua-negara, yang diusulkan PBB, dengan dasar perbatasan pra-1967.

Israel adalah sekutu nomor satu regional bagi Amerika Serikat, dan  Presiden AS Donald Trump telah mengakui kota Yerusalem, yang menjadi sengketa, sebagai Ibu Kota Israel meskipun ditentang sejumlah pihak di kawasan regional dan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper