Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Ajak Seluruh Pihak Tetap Bersatu dalam NKRI

Usai membuka secara resmi Konferensi Ulama Trilateral Afghanistan-Indonesia-Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan hari lahir Al-Khairiyah ke-93 di Cilegon, Provinsi Banten.
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Ideologi Islam Pakistan Qiblq Ayaz (kanan) disaksikan Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) Menlu Retno L.P Marsudi (kedua kiri), Ketua MUI Ma'ruf Amin (kiri) dan Kepala Dewan Ulama Afganistan Qiamuddin Kashaf (ketiga kiri) seusai membuka pertemuan trilateral ulama Indonesia, Pakistan dan Afganistan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Ideologi Islam Pakistan Qiblq Ayaz (kanan) disaksikan Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) Menlu Retno L.P Marsudi (kedua kiri), Ketua MUI Ma'ruf Amin (kiri) dan Kepala Dewan Ulama Afganistan Qiamuddin Kashaf (ketiga kiri) seusai membuka pertemuan trilateral ulama Indonesia, Pakistan dan Afganistan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Usai membuka secara resmi Konferensi Ulama Trilateral Afghanistan-Indonesia-Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan hari lahir Al-Khairiyah ke-93 di Cilegon, Provinsi Banten.

Dalam kunjungannya itu Kepala Negara sekaligus bersilaturahmi dengan ulama-ulama di Provinsi Banten.

Memberikan sambutan dalam peringatan tersebut, Presiden mengajak seluruh pihak untuk tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah keragaman budaya dan pandangan yang ada.

Keragaman tersebut, katanya, merupakan suatu kekuatan besar bangsa sekaligus anugerah dari Yang Maha Kuasa.

"Ini [keragaman] adalah anugerah Allah yang diberikan kepada kita, bangsa Indonesia. Kita patut bersyukur meskipun berbeda-beda sampai saat ini dan nantinya kita tetap bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Presiden, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (11/5/2018).

Hal itu dirasa perlu untuk kembali ditekankan oleh Presiden mengingat tidak lama lagi Indonesia akan menggelar Pilkada serentak dan pemilihan presiden setahun setelahnya. Presiden berharap perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi tidak merusak hubungan persaudaraan.

"Marilah kita menyadari bahwa kita ini adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Beda pilihan silakan, ini adalah pesta demokrasi. Tetapi jangan sampai karena berbeda pilihan kita retak atau tidak saling menyapa antartetangga, antarteman," ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga persaudaraan antarsesama dengan salah satunya tidak saling mencela, berprasangka buruk, apalagi menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian.

Ia menyinggung soal mudah ditemukannya muatan-muatan yang tidak sesuai dengan budaya kesantunan yang dimiliki Indonesia di media sosial.

"Di media sosial saling mencela, menjelekkan, curiga, dan [menyebar] ujaran kebencian. Mestinya berpikiran baik, berpikiran positif, yang dikembangkan semestinya berpikir dengan penuh kecintaan, penuh kepositifan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper