Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obat Kuat Viagra Paling Banyak Dipalsukan di Asia

Bermacam produk Pfitzer dipalsukan oleh berbagai pihak yang ingin mengeruk keuntungan. Jenis produk macam apa yang menjadi primadona pemalsuan? Berikut datanya. Berdasarkan informasi dari Tetsuya Ikeda dari Pfiizer Global Security dalam data pemalsuan merk farmasi yang diunduh, Selasa (1/5/2018), setidaknya di Asia Pasifik ada 98 produk Pfitzer yang menjadi target pemalsuan termasuk di antaranya Ponstan, Celebrex, Genotropin, Lipitor, Cytotec, Norvasc, Prevnar, Sutent, Viagra, Xanaz, Zhitromax dan Lyrica.
Viagra Addyi/independent
Viagra Addyi/independent

Bisnis.com, JAKARTA -- Bermacam produk Pfitzer dipalsukan oleh berbagai pihak yang ingin mengeruk keuntungan. Jenis produk macam apa yang menjadi primadona pemalsuan? Berikut datanya.

Berdasarkan informasi dari Tetsuya Ikeda dari Pfiizer Global Security dalam data pemalsuan merek farmasi yang diunduh, Selasa (1/5/2018), setidaknya di Asia Pasifik ada 98 produk Pfitzer yang menjadi target pemalsuan termasuk di antaranya Ponstan, Celebrex, Genotropin, Lipitor, Cytotec, Norvasc, Prevnar, Sutent, Viagra, Xanaz, Zhitromax dan Lyrica.

Untuk data 2016, obat kuat Viagra menempati rangking teratas yang dipalsukan, disusul produk obat kolesterol Lipitor serta obat pengurang rasa sakit, Ponstan di urutan ketiga. Sementara itu posisi empat ditempati suplemen mineral, Caltrate serta obat penenang Xanax.

Sejak 2012 hingga 2016, Viagra selalu menempati peringkat teratas dari produk-produk Pfitzer yang dipalsukan di Asia Tenggara disusul Ponstan. Sementara produk lainnya secara bergantian menempati rangking lima besar.

Dia menjelaskan publik harus mewaspadai peredaran produk-produk palsa karena mengandung berbagai bahan yang berbahaya seperti borac asit yang kerap digunakan untuk membunuh semut maupun kecoak, cat, pestisida maupun debu batu bata.

Berdasarkan data 2016, untuk wilayah Asia Pasifik, ada 13 negara yang diperkirakan memproduksi 5,6 juta dosis produk farmasi palsu meniru produk buatan Pfitzer. China menempati posisi teratas dengan 3,2 juta dosis, disusul Pakistan dengan 1,16 juta dosis, kemudian Korea Selatan dengan 792.224 dosis, Jepang 254.646 dosis, India 87.222 dosis dan Taiwan 32.834 dosis.

Tahun sebelumnya, formasi negara yang memproduksi produk ilegal yang meniru Pfitzer tidak jauh berbeda. Hanya saja pada 2015, Hong Kong diketahui masuk dalam posisi enam besar namun setahun kemudian negara itu telah melakukan upaya untuk menekan produksi produk farmasi palsu.

Indonesia, paparnya, menjadi pasar berbagai produk palsu tersebut yang ditawarkan secara bebas melalui media online yang sebagian besar telah diblokir oleh pemerintah, namun masih ditemukan penjualannya secara bebas dengan memanfaatkan jasa kurir untuk mendistribusikannya.

“Di Indonesia kami bekerja sama secara erat denga BPOM dalam melakukan razia terhadap penjualan produk palsu yang meniru Pfitzer dan di smaping itu kita juga menyiapkan penjualan resmi melalui online,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper