Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Korut Sebut Pertemuan Dua Korea Awal dari Perdamaian

Kantor berita Korea Utara KCNA menyebut pertemuan tingkat tinggi antara kedua Korea sebagai titik balik bagi perseteruan kedua negara yang ditandai dengan pertemuan tingkat tinggi (KTT) kedua pemimpin negara Jumat lalu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018)./Reuters
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) bergandengan tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom, Korea Selatan, Jumat (27/4/2018)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kantor berita Korea Utara KCNA menyebut pertemuan tingkat tinggi antara kedua Korea sebagai titik balik bagi perseteruan kedua negara yang ditandai dengan pertemuan tingkat tinggi (KTT) kedua pemimpin negara Jumat lalu.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan akan tetap mempertahankan sanksi atas Pyongyang. Sanksi itu dipertahankan meski dia tengah mengatur jadwal pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

KCNA secara terpisah baru mengeluarkan pernyataan bersama kedua pemimpin Korea yang berlangsung Jumat lalu. KTT itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak lebih dari satu dekade.

Kim dan Presiden Korsel Moon Jae-in berjanji akan bekerja menuntaskan denuklirisasi di Semenanjung Korea untuk tujuan dan kepentingan bersama.

“Pada pertemuan itu kedua Korea melakukan pembicaraan penuh dengan keterbukaan dan saling bertukar pandangan untuk kepentingan kedua negara serta untuk meningkatkan hubungan kedua negara serta memastikan perdmaian dan denuklirisasi,” tulis kantor berita KCNA sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (29/4).

Disebutkan bahwa pada malam pertemuan itu acara ditutup dengan makan malam dalam suasana yang sangat akrab dan penuh persaudaraan.

Sehari setelah pertemuan antara Kim dan Moon, muncul foto-foto yang dramatis terkait pertemuan itu yang diiringi dengan pernyataan perdamaian di sejumlah media Korsel. Media tersebut juga menurunkan 60 foto yang menggambarkan persahabatan kedua negara di koran utama negara itu.
Namun televisi Korea Utara baru menayangkan cuplikan pertemuan itu tadi malam.

Dalam liputannya soal KTT, media milik negara Korut mengulas soal denuklirisasi, namun tidak spesifik. Isu yang diangkat lebih banyak soal prospek perdamaian, kesejahteraan dan persatuan Korea.

Kesepakatan kedua negara itu mendapat sambutan positif dari dunia internasional termasuk Amerika Serikat. Hanya saja AS menyebut hanya waktu yang akan membuktikan komitmen kedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper