Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

120.000 Orang Pengungsi Rohingnya di Bangladesh Terancam

Pekerjaan lembaga bantuan di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh sebelum kedatangan musim topan dan musim hujan menghadapi ancaman yang tak terelakkan, kecuali dana yang mendesak diperoleh dalam enam pekan ke depan.
Pengungsi baru Rohingya duduk dekat kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox Bazar, Bangladesh, Selasa (29/8/2017).duduk dekat kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox Bazar, Bangladesh, Selasa (29/8/2017)./Reuters
Pengungsi baru Rohingya duduk dekat kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox Bazar, Bangladesh, Selasa (29/8/2017).duduk dekat kamp pengungsi sementara Kutupalang, di Cox Bazar, Bangladesh, Selasa (29/8/2017)./Reuters

Bisnis.com, JENEWA -  Pekerjaan lembaga bantuan di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh mengungkap sebelum kedatangan musim topan dan musim hujan menghadapi ancaman yang tak terelakkan, kecuali dana yang mendesak diperoleh dalam enam pekan ke depan.

Juru Bicara Organisasi Internasional bagi Migrasi (IOM) Joel Millman pada Jumat (27/4/2018) mengatakan dalam satu taklimat di Jenewa, Swiss,  tanpa dana baru, nyawa puluhan ribu orang yang memenuhi kamp di Bangladesh Selatan untuk menghindari kerusuhan di Myanmar yang meletus pada Agustus tahun lalu akan terancam.

Data IOM memperlihatkan hampir satu juta pengungsi Rohingya saat ini hidup di bawah terpal di Kabupaten Cox's Bazar, di lereng terjal dan berpasir tanpa tumbuh-tumbuhan.

Sedikitnya 120.000 orang telah diidentifikasi sebagai sangat terancam banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Sebanyak 25.000 di antara mereka telah diidentifikasi sebagai beresiko sangat besar akibat tanah longsor, kata badan bantuan tersebut.

Ratusan ribu orang lagi juga akan menghadapi resiko jika jalan tak bisa dilewati dan pasokan bantuan penting serta layanan medis tak bisa diberikan, katanya.

Simpanan terpal juga dengan cepat habis dan IOM, yang mengawasi pembagian tempat berteduh, melaporkan sampai pertengahan Mei, pasokan akan berada di bawah tingkat kritis.

Layanan penting lain IOM menghadapi ancaman serius kecuali dukungan keuangan lain diperoleh secepatnya termasuk air, alat kebersihan dan layanan kesehatan.

IOM, yang telah meminta 182 juta dolar AS untuk menyediakan bantuan di Cox's Bazar sampai Desember 2018, mengatakan saat ini lembaga itu menghadapi kekurangan dana hampir 151 juta dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/XINHUA-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper