Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengimbau seluruh masyarakat agar tidak memberi stigma terhadap agama terkait dengan masalah terorisme.
Imbauan tersebut disampaikan dalam acara penandatangan memorandum of understanding (MoU) dan kuliah umum yang diadakan di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Senin (23/4/2018).
“Jangan stigmakan agama. Tidak satu pun agama yang mengajarkan kekerasan, intoleransi. Itu penyimpangan semuanya,” ujar Suhardi.
Di sisi lain, forum penandatanganan MoU tersebut juga mengajak masyarakat untuk menelaah lebih dalam mengenai sejarah paham radikal yang berkembang di Indonesia. Salah satu catatan penting terkait dengan perkembangan paham radikal di Indonesia adalah Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
“Kalau kita lihat, (Ali) Imron itu kan murid Abu Bakar Ba’asyir. Kemudian, Abu Bakar Ba’asyir itu muridnya Abdullah Sungkar, salah satu pimpinan DI/TII,” ujar Suhardi.
Selain itu, pria berusia 56 tahun tersebut berharap agar masyarakat dapat memperlakukan mantan pelaku teroris seperti orang lain.
Baca Juga
“Para mantan pelaku teroris perlu diperlakukan seperti yang lain oleh lingkungannya,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel