Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Jasa Pengantaran Makanan di China Lakukan Monopoli

Iklim persaingan usaha jasa pengantaran makanan di Wuxi, China yang melibatkan Didi Chuxing, Meituan Dianping, dan Ele.me tidak sehat.
Jasa layanan pengantaran makanan Didi Chuxing di China/Istimewa
Jasa layanan pengantaran makanan Didi Chuxing di China/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Iklim persaingan usaha jasa pengantaran makanan di Wuxi, China yang melibatkan Didi Chuxing, Meituan Dianping, dan Ele.me tidak sehat.

"Hasil investigasi sebelumnya menunjukkan bahwa ketiga platform tersebut bersaing tidak sehat dan telah melakukan praktik monopoli," kata Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, Su Yiling, seperti dilaporkan CRI, radio resmi pemerintah China, Kamis (12/4/2018).

Disperindag setempat mendesak perang dagang yang diumumkan Didi, Meituan, dan Ele.me segera diakhiri.

Didi secara resmi melakukan debutnya di bisnis penghantaran makanan di Wuxi pada Senin (9/4/2018) setelah melakukan uji coba selama delapan hari di kota itu sebagaimana laporan Beijing Youth Daily.

Ekspansi bisnis perusahaan yang bermarkas di Beijing itu terkesan menantang langsung bisnis utama yang sejak lama dijalankan Meituan Dianping. Tantangan Didi diajukan setelah Meituan menambah fitur di aplikasinya dengan layanan taksi daring pada Februari. Didi sudah lama berbisnis di taksi online.

Pada Senin (9/4/2018) Didi mengklaim telah mendapatkan lebih dari 330 ribu pesanan pengantaran makanan, mengambil alih posisi Meituan di Kota Wuxi hanya dalam waktu sembilan hari.

Para peneliti pasar di Wuxi mengatakan bahwa kedua perusahaan tersebut bersama Ele.me telah memengaruhi para vendor dan pelanggan sehingga mengancam sistem keamanan pasar.

Disperindag Kota Wuxi menerima pengaduan dari beberapa toko online yang terdaftar di Didi setelah dipaksa meninggalkan Meituan dan Ele.me, tulis Chinanews.com.

"Ketiga platform itu gencar memberikan diskon dan keuntungan lain untuk merebut pangsa pasar. Bahkan mereka mengambil order di luar kemampuan para vendor dan tenaga kurirnya," kata Su Yiling seraya mendesak ketiga perusahaan segera mematuhi peringatan yang diberikannya itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper