Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Badan Intelijen, PB IDI Usut Kebocoran Surat MKEK Soal Dokter Terawan

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia hingga kini belum dapat menjelaskan bagaimana surat dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau MKEK mengenai pemberhentian sementara Terawan Agus Putranto, bisa bocor ke publik.
Sekretariat PB IDI di Jakarta./JIBI-Yoseph Pencawan
Sekretariat PB IDI di Jakarta./JIBI-Yoseph Pencawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia hingga kini belum dapat menjelaskan bagaimana surat dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau MKEK mengenai pemberhentian sementara Terawan Agus Putranto, bisa bocor ke publik.

Namun meskipun belum dapat menjelaskan mengapa bisa bocor, Ketua Umum PB IDI Ilham Oetama Marsis meyakini ada unsur kesengajaan atas bocornya surat tersebut.

"Kenapa bisa bocor kalau tidak ada suatu tendensi? Kami akan melacak bersama dengan badan intelijen untuk mengetahui siapa yang membocorkan," kata dia di sela-sela Jumpa Pers di Sekretariat PB IDI, Senin (9/4).

Setelah nantinya mengetahui siapa yang membocorkan, dia memastikan PB IDI akan terus menindak lanjutinya mencari tahu siapa yang menjadi otak dari kebocoran tersebut.

Menurut saya, upaya pembocoran ini berkaitan dengan kepentingan-kepentingan tertentu untuk masuk ke ranah perdagangan. Pihak yang membocorkan berharap tindakannya akan mempunyai dampak politis secara nasional.

"Dengan adanya kebocoran ini kami berhadapan dan dihadapkan dengan Angkatan Darat. Padahal, beberapa bulan yang lalu kita melakukan MoU dengan Angkatan Darat. Kita bekerjasama dalam menghadapi ancaman kesehatan global, terutama menghadapi Bio Terorism."

Dia menilai bahwa Bio Terorism ini salah satu konsep untuk "menjajah" Indonesia kembali dan salah satu garda ke depan untuk menghadapinya adalah TNI AD dan IDI.

PB IDI sudah membuat kesepakatan dengan TNI AD untuk mengemban tugas sebagai agent of defense, terutama dalam menghadapi pertempuran-pertempuran di masa depan dengan Bio Terorism.

"Kita melihat ada suatu upaya untuk mengeleminasi peran dari IDI. Saya terpaksa membuka, ada kepentingan tertentu untuk mengganggu Indonesia. Kami akan cari, kami akan uber."

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper