Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran di Gedung Milik Trump Tewaskan 1 Orang

Kebakaran di Trump Tower, New York, AS menewaskan 1 orang dan melukai 4 orang lainnya.
Warga New York City, AS melihat kebakaran yang terjadi di Trump Tower, Sabtu (7/4)./Reuters-Amr Alfiky
Warga New York City, AS melihat kebakaran yang terjadi di Trump Tower, Sabtu (7/4)./Reuters-Amr Alfiky

Bisnis.com, JAKARTA -- Kebakaran di Trump Tower, New York, AS menewaskan 1 orang dan melukai 4 orang lainnya.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/4/2018) waktu setempat. Dilansir dari BBC, korban tewas adalah penghuni gedung tersebut dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, empat korban luka adalah para pemadam kebakaran yang bertugas.

Api pertama kali muncul di lantai 50 gedung milik Presiden AS Donald Trump itu dan penyebabnya masih belum diketahui. Gedung tersebut memiliki apartemen dan ruang perkantoran.

Adapun Trump, Melania Trump, dan putra mereka Barron sedang berada di Washington DC. Trump memiliki rumah dan kantor di gedung tersebut.

Komisioner New York City Fire Department Daniel Nigro menyampaikan proses pemadaman api di gedung pencakar lagit tersebut cukup sulit dilakukan karena ukuran gedungnya besar. Asap dari kebakaran yang terjadi juga turut menghambat proses pemadaman dan penyelamatan.

"Ini adalah api yang cukup sulit dipadamkan. Seperti yang bisa Anda bayangkan, apartemen tersebut cukup besar dan terdiri dari 50 lantai. Ada banyak lantai dan tangga yang harus diteliti," paparnya.

Pernyataan tersebut disampaikan hanya beberapa saat setelah Trump mengatakan api telah dipadamkan melalui akun Twitter-nya.

Nigro juga mengungkapkan apartemen yang terbakar tidak memiliki alat pemercik air untuk memadamkan api. Pemilik gedung residensial yang usianya sudah cukup lama, seperti Trump Tower, memang tidak diwajibkan untuk memiliki alat tersebut kecuali sedang melakukan renovasi besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper