Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT AS-Korut, China Juga Punya Kepentingan

Kepala Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM Nur Rachmat Yuliantoro berpendapat bahwa selain Korea dan Amerika Serikat, China juga memiliki kepentingan dalam pelaksananaan pertemuan puncak atau KTT pada akhir bulan April dan Mei mendatang.
Para pekerja menggunakan ponsel mereka di Lapangan Tiananmen sebelum sidang pleno ketiga Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC) di Beijing, China 10 Maret 2018./Reuters
Para pekerja menggunakan ponsel mereka di Lapangan Tiananmen sebelum sidang pleno ketiga Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC) di Beijing, China 10 Maret 2018./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM Nur Rachmat Yuliantoro berpendapat bahwa selain Korea dan Amerika Serikat, China juga memiliki kepentingan dalam pelaksananaan pertemuan puncak atau KTT pada akhir bulan April dan Mei mendatang.

"Persoalan di Semenanjung Korea tidak hanya melibatkan Korea Utara, Selatan, dan AS. Tetapi ada juga Jepang dan China, terutama yang terakhir (disebut) ini," kata Rachmat saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Menurut dia, dalam proses pembicaraan ini Beijing juga ingin berpartisipasi dan akan betul-betul mengawasi dan menjadi perhatian serius negara tersebut.

Meski terkait pembahasan di Semenanjung Korea sebelumnya sudah dibentuk pembicaraan enam negara atau "Six Party Talk", namun hal ini sudah tidak lagi berjalan karena keluarnya Korea Utara dari pembicaraan tersebut.

Peran China juga masih lekat dalam proses kestabilan kawasan, terutama pada beberapa tahun belakangan di mana AS kerap meminta Beijing agar ikut memberikan tekanan kepada Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklirnya.

"Jika nanti benar-benar ada pembicaraan antara Trump dan Kim, pasti Presiden Xi akan memberikan respon sesuai hasil kesepakatan. Kalau hasilnya positif ya akan memberikan respon baik, tapi jika tidak bisa diprediksi ya China hanya akan berperan sebagai semacam 'broker'," katanya.

Maksud broker di sini ialah bukan sebagai penengah, namun lebih sebagai perantara untuk dilakukan dialog lanjutan yang diharapkan hasilnya akan lebih baik, tutur Rachmat menerangkan.

Guna membahas perbaikan di Semenanjung Korea, direncanakan dua pertemuan antar-Korea dan antara Korea Utara dan Amerika Serikat, masing-masing dilaksanakan pada akhir bulan April dan akhir Mei.

Pembicaraan mengenai KTT antar-Korea, yang akan menjadi pertemuan pertama sejak 2007, merupakan hal positif setelah berbulan-bulan ketegangan antara Pyongyang, Seoul dan Washington mengenai program nuklir dan rudal Korea Utara.

Pertukaran ancaman dan hujatan antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump tahun lalu juga menyebabkan kegelisahan di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah laporan yang dikutip dari Reuters, pada bulan Februari Kim Jong Un memberikan instruksi penting untuk tindakan yang mungkin dilakukan demi menjaga suasana perdamaian dan dialog tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper