Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTO Klaim Tak Ada Indikasi AS Akan Keluar

WTO mengklaim tidak ada indikasi AS berupaya menjauhkan diri dari organisasi itu dan menegaskan negosiasi untuk menghindari terjadinya perang dagang sedang berlangsung.
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo./Reuters-Leonardo Benassatto
Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo./Reuters-Leonardo Benassatto

Bisnis.com, JAKARTA -- WTO mengklaim tidak ada indikasi AS berupaya menjauhkan diri dari organisasi itu dan menegaskan negosiasi untuk menghindari terjadinya perang dagang sedang berlangsung.

"Saya tidak memiliki indikasi apapun bahwa AS sedang menjauhkan diri dari WTO. Tidak ada indikasi," ujar Direktur Jenderal Roberto Azevedo dalam wawancara kepada BBC, seperti dilansir Reuters, Rabu (28/3/2018).

Mengenai apakah ada kemungkinan WTO tanpa AS, dia mengaku tidak pernah mendengar hal-hal yang dapat mendorong terjadinya hal itu. Azevedo menyatakan semua pejabat Pemerintah AS meyakinkan WTO bahwa mereka adalah anggota organisasi tersebut.

Dia melanjutkan pertanyaan mengenai apakah kebijakan tarif impor AS adalah legal hanya bisa diselesaikan oleh panel WTO. Tetapi, dampaknya bisa dirasakan lebih cepat jika negara-negara lainnya melakukan perlawanan balik sehingga memicu perang dagang.

"Saya rasa kita belum sampai ke sana, tapi kita melihat beberapa pergerakan ke arah sana," tutur Azevedo.

Dia menilai masyarakat internasional baru merasakan bahwa situasi sekarang sangat serius dan apa dampaknya terhadap perekonomian dunia.

Menurut Azevedo, negosiasi mengenai kebijakan itu masih berjalan dan berbagai upaya menghindari terjadinya perang dagang sedang dilaksanakan.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump telah menerapkan kebijakan tarif impor untuk produk baja dan aluminium, masing-masing sebesar 25% dan 10%. Langkah tersebut mempengaruhi kebijakan ekonomi negara-negara lainnya di dunia, terutama mitra dagang utama.

Kebijakan itu dipandang menunjukkan AS cenderung proteksionisme dan dikhawatirkan dapat memicu perang dagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters, BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper