Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Mulai Gencar Tanam Beras Khusus

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bali tengah mendorong penanaman beras khusus yakni beras organik, beras merah, dan beras japonica lantaran harga yang lebih bersaing dari beras biasa.

Kabar24.com, DENPASAR --Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bali tengah mendorong penanaman beras khusus yakni beras organik, beras merah, dan beras japonica lantaran harga yang lebih bersaing dari beras biasa.

Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta mengatakan harga beras putih biasa telah diatur oleh pemerintah melalui Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara, harga beras khsusus sama sekali tidak diatur. Sehingga petani dapat menjual beras khusus dengan harga di pasaran.

Selain itu, harga beras khusus juga cenderung lebih tinggi, yakni berkisar dari Rp20.000 hingga Rp40.000 per kg.

Sebagai pulau kecil yang luas areal sawahnya lebih terbatas dibanding wilayah lain seperti Jawa, maka penanaman beras khusus akan sangat diuntungkan. Sebab, petani tidak lagi mengejar kuantitas produksi, namun harga penjualan beras tersebut.

"Bali memang sedang gencar melakukan penanaman beras khusus karena harganya lebih bersaing," katanya, Senin (26/3/2018).

Kata dia, Bali yang telah terkenal sebagai daerah tujuan wisata juga semakin mempermudah penjualan beras khusus ini. Dengan nama Bali, branding penjualan beras khusus akan lebih mudah diterima pasar luar negeri.

Adapun dua negara tujuan ekspor yang akan didekati Bali yakni Rusia dan Timur Tengah. Hal itu karena kebetulan dalam waktu dekat, Bali akan melakukan pameran ke dua negara tersebut.

Tujuan utama pameran sebenarnya untuk mengenalkan produk sayur dan buah Bali. Namun, pemerintah juga berencana untuk menyisipi pameran produk beras khusus seperti beras merah di dua negara tersebut.

Sementara, ekspor beras merah sebagai salah satu beras khusus, selama ini telah dilakukan ke Amerika Serikat. Pada 2018, Bali berencana meningkatkan jumlah ekspor menjadi 75 ton ke negara Paman Sam tersebut.

"Orientasi kita memang ekspor," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper