Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Baja, AS dan Korsel Revisi Kesepakatan Kerja Sama di Sektor Otomotif

Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat untuk merevisi pakta perdagangan bilateral kedua negara. Selain pengaturan soal baja, kesepakatan tersebut juga menyepakati kerja sama dagang di bidang otomotif.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA -- Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat untuk merevisi pakta perdagangan bilateral kedua negara. 

Selain pengaturan soal baja, kesepakatan tersebut juga menyepakati kerja sama dagang di bidang otomotif.

Di dalam revisi pakta perdagangan bebas tersebut, Seoul mengumumkan, pabrikan otomotif AS berhasil memenangkan akses pasar di Korsel, sementara Negeri Ginseng mendapatkan kuota ekspor baja sebagai ganti pengecualian sepenuhnya dari tarif impor baja dan aluminium.

“Kami memiliki diskusi yang panas. Perjanjian terbaru ini menghapuskan dua ketidakpastian,” kata Menteri Perdagangan Korsel Kim Hyun-chong, mengacu kepada pengecualian tarif baja dan renegosiasi KORUS, seperti dilansir Reuters, Senin (26/3/2018).

Dalam kesepakatan barunya itu, pabrikan otomotif asal AS akan leluasa untuk masuk ke pasar Korsel dengan kapasitas 50.000 unit per produsen setiap tahunnya.

Jumlah itu naik dari kapasitas tahun sebelumnya sebanyak 25.000 unit per produsen.

Ditambah lagi, standar yang digunakan adalah standar keamanan AS, bukan standar keamanan Korsel.

Adapun, Kim melanjutkan, sebelumnya tidak ada pabrikan otomotif yang melebihi ambang batas 25.000 unit. Ford Motor Co dan General Motos dalam setiap pengirimannya selalu di bawah 10.000 unit pada 2016.

“Saya tidak  melihat adanya kemungkinan besar ekspansi impor otomotif AS,” sambung Kim.

Kini, tidak ada pabrikan Korsel yang mengirimkan ekspor truk ke AS, meskipun Hyundai Motor mengatakan pada tahun lalu bahwa mereka berencana meluncurkan model baru di AS.

“Masih terlalu dini untuk menentukan rinciannya, seperti rincian waktu, model, dan lokasi produksi,” lapor Hyundai.

Sementara itu, Mantan Kepala Negosiasi untuk KORUS, Kim Jong-hoon menilai Korsel telah mendapatkan perundingan yang adil.

“Korsel memberikan kelonggaran dalam sektor otomotif sebagai ganti dari pengecualian tarif. Ini bukan perdagangan bebas, tapi perdagangan yang diatur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper