Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Ramai-ramai Tarik Dubesnya dan Usir Dubes Rusia

Uni Eropa menarik para Duta Besarnya dari Moskow setelah para pemimpin di benua itu terpengaruh dengan langkah tegas yang diambil PM Inggris Theresa May atas upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris.
Polisi berdiri di depan pub Mill setelah inspektur dari Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tiba untuk mulai bekerja di tempat serangan agen saraf pada mantan agen Rusia Sergei Skripal, di Salisbury, Inggris 21 Maret 2018./Reuters
Polisi berdiri di depan pub Mill setelah inspektur dari Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tiba untuk mulai bekerja di tempat serangan agen saraf pada mantan agen Rusia Sergei Skripal, di Salisbury, Inggris 21 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Uni Eropa menarik para Duta Besarnya dari Moskow setelah para pemimpin di benua itu terpengaruh dengan langkah tegas yang diambil PM Inggris Theresa May atas upaya pembunuhan mantan agen ganda Rusia di Inggris.

Sejumlah negara Uni Eropa juga tengah bersiap untuk mengumumkan pengusiran diplomat Rusia. Langkah itu dilakukan untuk mematikan jaringan intelijen  yang dibangun Vladimir Putin.

Menyusul digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Brussels untuk menanggapi insiden serangan racun saraf yang terjadi di Salisbury, Inggris, para pemimpin UE memberikan dukungan penuh kepada May.

Mereka menyebutkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden upaya pembunuhan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal beserta putrinya, Yulia.

Donald Tusk, Presiden Dewan Eropa menyatakan setuju bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden itu. Pernyataan tersebut lebih tegas dibandingkan apa yang dikatakan para menteri luar negeri pekan lalu yang menghindar untuk mempersalahkan Rusia.

Para diplomat Inggris percaya bahwa pesan tegas yang menunjukkan solidaritas untuk Inggris dari negara sekutu Rusia di Eropa akan memukul President Putin.

Prancis, Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania akan mengusir diplomat Rusia sebagaimana diminta Inggris.

Presiden Lithuania Dalia Grybauskait mengatakan semua kami akan mengambil langkah tegas dan tidak mengucapkan selamat atas terpilihnya Putin pada Pemilu Presiden Rusia.

Sementara itu PM Belanda Mark Rutte mengatakan Duta Besar UE untuk Rusia telah diminta kembali untuk berkonsultasi ke Brussels. “Langkah itu merupakan bentuk sanksi bagi Rusia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper