Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Inggris, UE Tarik Perwakilannya dari Rusia

Para pemimpin negara-negara Uni Eropa (UE) menarik para duta besarnya dari Rusia sebagai bentuk dukungan terhadap Inggris yang telah mengusir para diplomat Negeri Beruang Merah.
Mantan kolonel badan intelijen militer Rusia Sergei Skripal berada di dalam sel dalam sebuah sidang di pengadilan militer Moskow, Rusia pada 2006./Reuters
Mantan kolonel badan intelijen militer Rusia Sergei Skripal berada di dalam sel dalam sebuah sidang di pengadilan militer Moskow, Rusia pada 2006./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Para pemimpin negara-negara Uni Eropa (UE) menarik para duta besarnya dari Rusia sebagai bentuk dukungan terhadap Inggris yang telah mengusir para diplomat Negeri Beruang Merah.

"Kami sepakat dengan keputusan Pemerintah Inggris bahwa ada kemungkinan yang sangat besar Rusia bertanggung jawab dan tidak ada penjelasan lain," demikian disampaikan dalam pernyataan resmi seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/3/2018).

Hal ini terkait dengan serangan terhadap mantan agen rahasia Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Inggris, pada awal bulan ini. Skripal dan putrinya terpapar racun saraf berbahaya bernama Novichok.

Keduanya ditemukan tak sadarkan diri di dekat sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury, Minggu (4/3). Hingga kini, keduanya masih dirawat intensif di rumah sakit.

Selain Skripal dan putrinya, racun saraf itu juga membuat seorang polisi harus dirawat intensif karena ikut terpapar. Sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian ketika peristiwa itu terjadi pun turut diperiksa kesehatannya.

Penggunaan racun saraf ini disebut sebagai yang pertama kali diketahui digunakan untuk menyerang seseorang sejak Perang Dunia II.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan opsi untuk sanksi lainnya masih terbuka dan menegaskan UE akan bergerak bersama mengenai masalah ini.

Utusan UE untuk Rusia Markus Ederer akan ditarik pulang selama sebulan untuk konsultasi. Lithuania, Polandia, dan negara-negara Baltik lainnya juga sudah menyampaikan komitmen serupa.

Keputusan itu disambut baik oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May, yang sudah melakukan berbagai pendekatan kepada UE. Dukungan negara-negara UE muncul di tengah pembicaraan mengenai Brexit.

"Ancaman dari Rusia tidak mengenal perbatasan negara," ujarnya.

Sementara itu, Rusia telah berkali-kali menyangkal terlibat dalam serangan tersebut. Namun, memburuknya hubungan Rusia dan Inggris sudah terjadi sejak pemerintahan Vladimir Putin menganeksasi Krimea dari Ukraina pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper