Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Laju Kenaikan Suku Bunga The Fed, Powell Tegaskan Tetap Berhati-hati

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan sangat berhati-hati untuk mempertimbangkan langkah kelanjutan menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Jerome Powell/
Jerome Powell/

Kabar24.com, JAKARTA-- Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan sangat berhati-hati untuk mempertimbangkan langkah kelanjutan menaikkan suku bunga pada tahun ini. 

Rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) tetap mengumumkan baseline kenaikan suku bunga pada 2018 sebanyak dua kali lagi.

“Saya belum membuat keputusan,” ujat Powell di konferensi pers pertamanya setelah rapat kebijakan FOMC di Washington seperti dikutip Bloomberg, Kamis (22/3/2018).

Adapun, bank sentral AS itu telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,5%-1,75% dan mengumumkan setidaknya dua kali kenaikan lagi dalam tahun ini.  Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 2008 dan merupakan yang keenam kalinya sejak Desember 2015

Langkah The Fed tersebut memperlihatkan bahwa mereka yakin dengan kebijakan pemotongan pajak AS dan pengeluaran pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Oleh karena itu, jika target inflasi 2% tercapai, The Fed bisa lebih agresif untuk pengetatan kebijakan moneternya.

The Fed menyampaikan bahwa inflasi tahunan diharapkan naik bulan depan. Sebelumnya, di dalam pernyataan pada Januari, The Fed mengumumkan bahwa inflasi dapat dicapai dalam tahun ini. FOMC menyampaikan kenaikan harga masih diharapkan stabil di sekitar target 2% The Fed dalam jangka menengah.

“Pasar pekerja cenderung kuat, perekonomian terus berekspansi, dan inflasi tampaknya melangkah menuju target 2%,” lanjut Powell.

Bank Sentral AS memilih ukuran harga inflasi akan naik 1,7% dalam 12 bulan per Januari 2018. Adapun, dari estimasi terbaru, pejabat bank sentral memproyeksikan kenaikan 2% pada 2019 dan menyentuh 2,1% pada tahun berikutnya.

Estimasi tersebut tidak menghitung sektor makanan dan energi karena para pejabat melihat jalan yang lebih baik untuk menghitung berdasarkan tren harga, naik 2,1% pada 2019 dan 2020 dari 2% pada Desember.

“Pencapaian pasar pekerja telah lebih kuat dalam beberapa bulan ini, dan tingkat pengangguran tetap rendah,” tulis laporan FOMC dengan tambahan bahwa pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis tetap moderat dari hasil kuartal IV/2017

Adapun, pejabat The Fed tetap mengulang-ulang bahwa mereka mengantisipasi kenaikan gradual dalam pendirian kebijakan moneter. Mereka memperkirakan suku bunga akan naik seterusnya tiga kali pada 2019 dan dua kali pada 2020, sebuah indikasi lebih lanjut tentang keyakinan terhadap ekonomi.

Revisi naik untuk laju suku bunga memperlihatkan bahwa pejabat The Fed mempertimbangkan laporan ekonomi kuartal pertama tahun ini dan berharap kenaikan tahun ini dan tahun depan dari hasil pemotongan pajak yang disetujui Partai Republik pada Desember 2017.

Kondisi keuangan juga telah mengetat sejak akhir Januari, sejak investor mencari tanda-tanda bahwa bank sentral AS ini akan menaikkan suku bunga lebih cepat, sementara perkiraan memprediksi penguatan pertumbuhan ekonomi AS dan mengetatnya pasar pekerja.

Adapun, kenaikan Fed Fund Rate dengan target kisaran 1,5%-1,75% ini dicapai dengan suara bulat, 8-0.

“Langkah ini merupakan keberlanjutan langkah dalam proses mengatur skala kebijakan moneter secara gradual, upaya yang telah dilakukan beberapa tahun belakangan ini,” kata Powell dalam kata sambutannya yang diartikan sebagai sinyal melanjutkan kebijakan pendahulunya, Janet Yellen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper