Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Catatkan Surplus Neraca Perdagangan Pada Februari

Neraca perdagangan Jepang kembali mencetak surplus pada Februari. Pendorong surplus bulan lalu datang dari peningkatan ekspor meskipun liburan Tahun Baru Imlek menyebabkan turunnya pengiriman ke Negeri Panda.
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai
Seorang pekerja berjalan di areal pabrik yang berada di zona industri Keihin, Kawasaki, Jepang (8/3/2017)./.Reuters-Toru Hanai

Kabar24.com, JAKARTA—Neraca perdagangan Jepang kembali mencetak surplus pada Februari. Pendorong surplus bulan lalu datang dari peningkatan ekspor meskipun liburan Tahun Baru Imlek menyebabkan turunnya pengiriman ke Negeri Panda.

Kementerian Keuangan Jepang (MOF) dalam laporannya menyebutkan, ekspor tumbuh 1,8% secara tahunann (YoY) pada Februari. Level ini lebih baik daripada perkiraan pasar yang disurvei Bloomberg di level 1,4%.

Sementara itu, impor juga terangkat 16,5% lebih tinggi dari perkiraan 16% secara yoy.

“Distorsi dari Tahun Baru Imlek telah menyebabkan perlambatan tajam pada Februari. Akan tetapi, tren kenaikan masih ada. Ekspor Jepang masih berada dalam tren naik sebagai cerminan dari pertumbuhan ekonomi global dan outlook-nya diharapkan untuk tetap naik,” kata Yoshimasa Maruyama, Kepala Ekonom di SMBC Nikko Securities, seperti dikutip Reuters, Senin (19/3/2018).

Adapun, dari pertumbuhan ekspor bulan lalu tersebut surplus neraca perdagangan berhasil naik 3,4 miliar yen, atau setara dengan US$32 juta, lebih baik daripada perkiraan pasar, defisit 89,1 miliar yen.

Analis memperkirakan permintaan solid dari global untuk barang-barang semikonduktor dan elektronik masih mendukung ekspansi ekspor Negeri Samurai. 

“Berdasarkan tren permintaan mesin dari perusahaan di luar negeri dan sentimen peningkatan level bisnis secara global, kami melihat adanya outlook yang solid untuk ekspor,” kata Yuichiro Nagai, ekonom di Barclays Securities.

Mengutip Reuters, ekspor Jepang untuk mitra dagang terbesarnya, China, tergerus 9,7% secara tahunan (YoY) pada Februari. Sementara pengiriman untuk Asia, yang setara dengan lebih dari setengah volume ekspor Jepang, juga turun 3,2% secara YoY pada Februari.

Sementara itu, pengiriman untuk AS meningkat 4,3% secara yoy, didukung oleh pengiriman mobil hybrid. Pengiriman otomotif ke Paman Sam juga melonjak 12,3%. Kemudian, ekspor untuk Uni Eropa pun meningkat 11,5%.

Di sisi lain, impor baju dari China, LNG dari Australia, dan produk petroleum dari Korea Selatan semakin memperlihatkan penguatan.

Pertumbuhan ekspor Negeri Sakura ini memperlihatkan tren perbaikan global masih bertahan dan analis memperkirakan penjualan ke China seharusnya bisa rebound pada bulan ini.

Meskipun begitu, analis sedikit khawatir dengan pengenaan tarif impor baja dan aluminium dari Amerika Serikat yang bisa meningkatkan tensi terjadinya perang dagang.

Adapun, surplus perdagangan Jepang dengan AS telah meningkat 3,4% secara tahunan menjadi 631 miliar yen (US$5,94 miliar), kenaikan pertama dalam tiga bulan terakhir, sejak Trump mencari kesepakatan bilateral untuk memperbaiki ketimpangan perdagangan dengan AS lewat kebijakan “America First”-nya.

Baru-baru ini, Trump juga telah meneken tarif impor dan aluminium, memperlihatkan bahwa produk dumping yang masuk ke Negeri Paman Sam merupakan serangan keamanan nasional.

Ditambah lagi, penguatan yen juga membawa risiko tersendiri bagi perekonomian Jepang. Pasalnya, penguatan mata uang itu bisa membuat ekspor menjadi kurang kompetitif dan memberatkan inflasi dengan berkurangnya harga impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper