Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean dan Australia Bakal Berkontribusi Dalam Perdamaian Semenanjung Korea

ASEAN dan Australia menyatakan siap berperan serta dan berkontribusi dalam perdamaian kawasan Semenanjung Korea.
PM Singapura Lee Hsien Loong (kiri) dan PM Australia Malcolm Turnbull dalam penutupan ASEAN-Australia Special Summit 2018 di Sydney, Australia, Minggu (18/3)./Bisnis-Deliana Pradhita Sari
PM Singapura Lee Hsien Loong (kiri) dan PM Australia Malcolm Turnbull dalam penutupan ASEAN-Australia Special Summit 2018 di Sydney, Australia, Minggu (18/3)./Bisnis-Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, SYDNEY -- Asean dan Australia menyatakan siap berperan serta dan berkontribusi dalam perdamaian kawasan Semenanjung Korea.

Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengatakan Australia dan Asean sangat khawatir dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Apalagi, dengan program nuklir dan roket peluru yang diluncurkan oleh Korea Utara (Korut). Program misil ini dianggap mengancam keamanan global.

"Kami meminta dengan sangat agar Korut segera memenuhi perintah pencabutan program misil oleh United Nations Security Council Resolutions (UNSCR)," paparnya dalam konferensi pers di International Convention Center Sydney dalam rangkaian Asean-Australia Special Summit 2018 di Sydney, Australia pada Minggu (18/3/2018).

Seluruh anggota ASEAN dan Australia kembali menyatakan bakal mendukung perintah penghapusan program nuklir dan pembersihan nuklir di Semenanjung Korea. Pernyataan ini menjadi salah satu isi dari Deklarasi Sydney yang menandai berakhirnya Asean-Australia Special Summit 2018.

Seperti diketahui, pada awal tahun ini Korut masih melakukan beberapa kali uji coba nuklir. Namun, tensi di daerah tersebut agak menurun setelah berlangsungnya Olimpiade Musim Dingin 2018 yang digelar di Pyeongchang, Korea Selatan (Korsel) pada Februari 2018.

Setelah hajatan olahraga itu selesai, delegasi Korsel telah bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong Un di Pyongyang pada awal bulan ini. Dalam pertemuan itu, Kim mengundang AS untuk bertemu. 

Undangan tersebut telah diterima Presiden AS Donald Trump dan rencana pertemuan antara Korut, AS, Korsel, dan negara-negara terkait lainnya sedang disusun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper